LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Jalan Dipatiukur adalah “katel” yang berisi mahasiswa. Ibarat bahan makanan serupa bawang, sosis, bakso, dan kawan-kawan, ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa “digoreng” di sini sampai matang.
Sebagai informasi, nama “Dipatiukur” sendiri berasal dari seorang Adipati di Tanah Ukur. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah kehidupan masyarakat Sunda yang hidup di masa penjajahan Mataram abad ke-17.
Bisa dibilang, jalan yang biasa disebut “DU” ini adalah tempatnya mahasiswa belajar, bergaul, belajar keren, menghabiskan duit jajan, dan lain-lain. Maka tak aneh kalau Jalan Dipatiukur jadi salah satu ruas jalan di Kota Bandung yang paling hidup.
Jalan Dipatiukur membentang dari Jalan Ir. H. Juanda (Dago) bagian atas, berputar melewati Jalan Panatayuda, Jalan Hasanudin, Jalan Haur Pancuh, hingga kembali ke Jalan Dago bagian bawah. Ragam tempat fotokopi, tempat nongkrong, tempat makan, tempat belanja berjajar di kanan kiri jalan.
Nah, buat kamu yang kebetulan melancong ke Bandung dan tertarik berkunjung ke salah satu jalan teramai di Kota Bandung ini, ayobandung kasih kamu sedikit rekomendasi apa saja yang bisa kamu lakukan di sana.
/https://assets-pergikuliner.com/uploads/image/picture/260233/picture-1466054735.jpg)
#2 Bebas pilih tempat makan di sepanjang jalan
Semakin ke sini, deretan tempat makan berbentuk kafe-kafe kecil tampaknya makin memenuhi Jalan Dipatiukur. Kamu yang kebetulan lapar dan sedang ada di sini, tinggal memilih mana saja yang kamu inginkan.