Gempa M 5,2 yang Guncang Banten Berhubungan dengan Bidang Kontak di Zona Megathrust, Berbahaya?

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM- Gempa M 5,2 yang mengguncang Banten berhubungan dengan bidang kotak di zona megathrust.

Apakah itu berbahaya?

Pada Selasa, 7 Februari 2023 pukul 07.35.50 WIB wilayah Selatan Lebak, Banten diguncang gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,2.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan Mematikan Guncang Turki, Ribuan Orang Meninggal Dunia, 14 Ribu Warga Terluka

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,40° LS dan 105,90° BT.

Berpusat di laut pada jarak 65 km BaratDaya Bayah, Banten di kedalaman 41 km.

Gempa dirasakan di Bayah Banjarsari, Tamanjaya, Serang, Pandenglang, Panggarangan, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang, Cinangka, Tangerang Selatan, Bogor, Sukabumi, Tangerang, Cianjur dan Bandung Barat, Jakarta, Depok, dan Cibubur.

Dikutip AyoBandung dari rilis BMKG, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

Baca Juga: Gempa Banten 2 Kali dengan Magnitudo 5,7 dan 5,2 Terasa Cukup Lama

Mekanisme pergerakannya yakni geser naik (oblique thrust).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, gempa tersebut berasosiasi dengan bidan kontak antar lempeng di zona megathrust.

"Gempa Selatan Banten M5,2 baru saja memiliki kedalaman 41 km, dengan mekanisme geser-naik (oblique thrust) tampaknya berasosiasi dgn bidang kontak antar lempang di zona megathrust," tulisnya di akun Twitter @DaryonoBMKG, Selasa, 7 Februari 2023.

Lalu apakah gempa ini berbahaya?

Gempa megathrust emmang kerap dipahami masyarakat sebagai seuatu yang menimbulkan kerusakan serta tsunami dahsyat.

Baca Juga: Gempa Dahsyat Turki 7,8 M Tewaskan 1.700 Orang, Gempa Susulan Diprediksi Akan Terus Berlanjut

Dikutip AyoBandung dari BPBD Jogja, zona megathrust sebenarnya menjadi istrilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman yang dangkal.