Renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 Kebenaran, Hawa Nafsu, Kekuasaan, dan Dosa

- Kamis, 2 Februari 2023 | 15:46 WIB
Renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 Kebenaran, Hawa Nafsu, Kekuasaan, dan Dosa (Unsplash)
Renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 Kebenaran, Hawa Nafsu, Kekuasaan, dan Dosa (Unsplash)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sajian renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 dari kisah Injil Markus 6:14-29 kisah Yohanes Pembaptis dibunuh , dengan refleksi singkat untuk kita keterkaitan antara kebenaran, hawa nafsu, kekuasaan, dan dosa.

Melalui Injil harian renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 hari ini, kita diingatkan untuk selalu berwaspada dengan hawa nafsu, jabatan yang kita emban, sebab keduanya akan membawa kepada keterpisahan dengan kasih Allah.

Kisah Injil renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 ini mengingatkan kita semua, bahwa menegakkan sebuah kebenaran akan selalu memiliki konsekuensi.

Baca Juga: Kalender Liturgi Februari 2023 Bacaan Injil Bacaan Pertama Bacaan Kedua Rabu Abu 22 Februari Masa Prapaskah

Lantas apakah kita akan menjadi orang yang menonton dikala kebenaran itu direnggut?

Sudah sejatinya, kebenaran akan selalu dibenci, dihina, dijauhi, dan dinodai. Kisah Yohanes dibunuh hari ini berawal dari keberaniannya menegakkan kebenaran.

Kebenaran yang ditegakkan oleh Yohanes Pembaptis merupakan kebenaran yang hakiki, yaitu seturut dengan Perintah Tuhan, yakni jangan mengingini milik sesamamu manusia.

Herodes melanggar, apalagi dia adalah seorang raja yang mestinya memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya sendiri. Bukan malah memberikan contoh yang negatif, yaitu melawan perintah Tuhan.

Baca Juga: Formasi CPNS 2023 dan PPPK 2023 Wajib Tahu Sebab Akan Ditetapkan Atas 2 Hal ini, Apa Saja?

Dalam kisah Injil harian renungan Katolik Jumat 3 Februari 2023 hari ini, dikisahkan bagaimana Herodes menginginkan istri saudaranya Filipus.

Tentu, perbuatan demikian pun dilarang dalam masyarakat pada umumnya. Namun, hawa nafsu sudah menguasai Herodes yang menginginkan Herodias.

Nafsu akan mengalahkan kebenaran, oleh karena kuasa dan akhirnya terpaut ke dalam dosa. Sehingga bagi kita beriman menegakkan kebenaran memang memiliki konsekuensi.

Sebagai landasannya, kita harus mampu untuk hidup dan tampil menegakkan kebenaran itu, apapun resikonya, supaya kejahatan tidak lebih menguasai kebenaran itu.

Baca Juga: Variabel Formasi CPNS 2023, Pengusulan Kebutuhan Menjadi Perhatian Pemda, Akankah PPPK 2023 Butuh Banyak?

Halaman:

Editor: Alkuin Meydalyan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X