Usulan Biaya Haji 2023 Naik Rp 69 Juta, Kemenag Diusulkan Tak Ikut Tangani Urusan Haji

- Kamis, 2 Februari 2023 | 11:37 WIB
Ilustrasi Ibadah Haji. Usulan Biaya Haji 2023 Naik Rp 69 Juta, Kemenag Diusulkan Tak Ikut Tangani Urusan Haji. (Pixabay)
Ilustrasi Ibadah Haji. Usulan Biaya Haji 2023 Naik Rp 69 Juta, Kemenag Diusulkan Tak Ikut Tangani Urusan Haji. (Pixabay)

AYOBANDUNG.COM -- Belakangan usulan Kementerian Agama soal biaya haji 2023 naik Rp 69 juta menjadi perbincangan masyarakat. Kemenag disarankan agar tidak ikut menangani urusan haji cukup urusal masalah agama saja. Hal itu salah satunya disampaikan Fahri Hamzah.

Info haji 2023 terbaru, soal biaya tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan bahwa usulan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M yang disampaikan pemerintah ke Komisi VIII DPR RI mengusung prinsip berkeadilan dan berkeberlanjutan bagi semua jemaah haji Indonesia. Namun, hal itu mendapatkan beragam tanggapan.

Dengan biaya yang melambung tinggi, daftar haji 2023 maupun di tahun-tahun sebelumnya membuat warga kebingungan.

Baca Juga: Innalillahi! Haji Murod Tukang Ojek Pengkolan Meninggal Dunia

Salah satunya diungkapkan Maman yang berusia 65 tahun, warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Dirinya merasa hal tersebut cukup memberatkan, terutama untuk kalangan warga menengah ke bawah.

"Kita sudah antre lama, takutnya ini menggoyahkan niat dari orang-orang yang sudah daftar," katanya, Senin, 30 Januari 2023.

Sementara itu, Fahri Hamzah menilai pro kontra rencana kenaikan biaya haji 2023 bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengubah pola pikir dalam pelaksanaan ibadah haji.

Baca Juga: Biaya Haji 2023 Terlalu Tinggi? Wapres Menilai Sudah Seharusnya Ada Penyesuaian

"Selama ini, pemerintah Indonesia selalu memiliki pola pikir sebagai konsumen, bukan penyelenggara haji. Hal ini tentu saja berdampak pada tingginya biaya haji, serta buruknya pelayanan terhadap para jemaah haji Indonesia," dikutip dari unggahan Istagram miliknya, hari ini, Kamis, 2 Februari 2022.

Disebutkannya bahwa pola pikir pemerintah saat ini bahwa warga adalah konsumen.

"Menurut saya #Indonesia sebagai negara muslim terbesar harus pindah dari mindset konsumen, kepada mindset penyelenggara haji," katanya.

Dia menulis, Pemerintah Arab Saudi membutuhkan mitra dalam penyelenggaraan haji. Dengan demikian, Indonesia harus ikut terjun dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi.

Baca Juga: Kenapa Biaya Haji Indonesia Naik sedangkan Arab Saudi Turun? Ternyata Ini Alasannya

Halaman:

Editor: M. Naufal Hafizh

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X