AYOBANDUNG.COM - minyak goreng subsidi Minyakita menjadi barang langka. Kalau pun ada, harganya mahal. Kok bisa? Ini salah siapa?
Minyakita sejatinya menjadi minyak goreng subsidi favorit. Kemasannya bagus. Harganya murah. Tapi belakangan, minyakita langka dan mahal.
Katanya minyak goreng subsidi, kok bisa minyakita sampai langka dan mahal?
Di sejumlah daerah sampai ada yang mematok harga jual Rp20 ribu per liter.
Padahal seharusnya minyakita bisa didapatkan denagn harga Rp14 ribu per liter.
Dua menteri langsung berkomentar. Anak buah Presiden Jokowi itu punya jawaban yang saling bertolak belakang.
Mendag Zulkifli Hasan menuding minyakita langka di pasaran lantaran dipicu program biodiesel B35.
Program itu diduga ikut andil dalam meningkatkan penggunaan CPO, bahan baku minyak goreng.
Dalam program B35, pemerintah meningkatkan persentase campuran bahan bakar bakar nabati ke dalam bahan bakar minyak jenis solar dari 20 persen pada B20 menjadi 35 persen.
"B20 menyedot CPO 9 juta. Begitu berubah jadi B35 tambah 4 juta jadi 13 juta disedot," tutur Zulhas di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (30/1).
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beda lagi.
Dia langsung menampik tudingan implementasi B35 sebagai penyebab kelangkaan Minyakita.
Menurutnya, B35 justru akan meningkatkan pasokan minyak sawit dalam negeri.
"Kita antisipasi dengan peningkatan suplai di dalam negeri. Ini akan kita monitor, terutama menjelang hari besar," sebutnya, Selasa (31/1/2023).
Kelangkaan Minyakita kali ini disebut lebih pada lemahnya permintaan atau demand di dalam negeri.
Artikel Terkait
Truk Minyak Goreng Subsidi Minyakita Terguling di Jalan Bandung-Cianjur
Minyak Goreng Murah Minyakita Kemendag Mulai Langka di Pasaran Kota Cimahi
Minyakita Langka di Kota Bandung, Disdagin Beberkan Penyebabnya