Campak Jika Terjadi Komplikasi Akan Sangat Berbahaya Hingga Kematian, Kenali Ciri dan Pencegahannya

- Jumat, 27 Januari 2023 | 15:09 WIB
Campak Jika Terjadi Komplikasi Akan Sangat Berbahaya Bahkan Hingga Kematian, Kenali Ciri dan Pencegahannya  (sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Campak Jika Terjadi Komplikasi Akan Sangat Berbahaya Bahkan Hingga Kematian, Kenali Ciri dan Pencegahannya (sehatnegeriku.kemkes.go.id)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Campak jika terjadi komplikasi akan sangat berbahaya. Dampaknya bisa Menyebabkan diare bahkan jika terjadi diare berat bisa menimbulkan kematian.

Baru-baru ini sehatnegeriku.kemkes.go.id menerbitkan artikel dengan judul Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat pada 20 januari 2023.

Dijelaskan bahwa, yang paling dikhawatirkan dari campak adalah komplikasi.

Baca Juga: WASPADA! Bandung KLB Campak. Begini Cara Mencegahnya

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM menyampaikan jika komplikasi campak umumnya berat. Apalagi jika campak mengenai anak yang memiliki gizi jelek.

“Komplikasi campak ini umumnya berat, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan. Ini yang kita khawatirkan,” ujar dr. Yosephine pada konferensi pers perkembangan kasus campak, Jumat (20/1).

Ada beberapa gelaja campak yang patut diwaspadai berupa demam, batuk pilek, mata berair, lalu disertai timbulnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Biasanya muncul 2 sampai 4 hari setelah dari gejala awal.

Penyebab campak adalah virus campak yang penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Dan campak ini salah satu penyakit yang sangat menular.

Baca Juga: Kasus Campak di Indonesia Melonjak, Menkes Minta Masyarakat Segera Lakukan Hal Ini

Pencegahan campak hanya bisa diperoleh dengan imunisasi sehingga imunisasi yang dilakukan sesuai jadwal akan menghindari anak dari campak.

Hampir 3 tahun terakhir akibat COVID-19 cakupan imunisasi kurang baik sehingga banyak anak yang tidak diimunisasi.

Sepanjang 2022 sudah 12 provinsi mengeluarkan pernyataan kejadian luar biasa atau KLB.

“Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak lebih dari 3.341 laporan kasus. Kasus – kasus ini menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi,” ucap dr. Prima.

Pemerintah melakukan penguatan surveilans campak dan rubella. Jadi jika ada kasus yang diduga campak rubella akan langsung diambil spesimennya dan diperiksa di labratorium.

Halaman:

Editor: Didin Nurdin

Sumber: kemenkes

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X