Kuat Ma'ruf Sebut Dirinya Merasa Bodoh, Bingung hingga Tidak Mengetahui Salahnya Apa Dalam Kasus Ferdy Sambo

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kuat Ma'ruf mengaku dirinya merasa bodoh, kebingungan hingga tidak mengetahui salahnya apa dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dalam sidang pledoi atau pembacaan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023), mantan sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf mengaku dirinya bodoh sehingga dimanfaatkan oleh penyidik kepolisian untuk mengikuti sebagian berita acara pemeriksaan (BAP) Richard Eliezer atau Bharada E.

Hingga Kuat Ma'ruf mengaku dirinya tidak mengetahui apa kesalahan yang dia lakukan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca Juga: Kuat Maruf Mengaku Bodoh, Sebut soal BAP Bharada E, Apakah Pledoinya Diterima?

Dirinya merasa bingung dan tidak mengerti dengan semua proses persidangan yang sedang berjalan. Namun, ia mengaku tetap berusahan menjalankan proses persidangan sebagaimana seharusnya walaupun ia tidak mengetahui salahnya apa.

Tidak sampai disitu, Kuat Ma'ruf mengaku dirinya dituduh telah berselingkuh dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati. Hal tersebut dituturkannya di dalam persidangan.

Ia mengaku, selama 5 bulan di Rumah Tahanan atau Rutan Bareskrim sudah dituduh berselingkuh dengan Putri Candrawati.

"Selama itu juga saya sudah dituduh sebagai orang yang ikut merencanakan pembunuhan kepada almarhum Yosua. Bahkan yang lebih parah di media sosial saya dituduh berselingkuh dengan Ibu Putri," ucap Kuat.

Baca Juga: Ferdy Sambo, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf Bacakan Nota Pembelaan Pledoi Hari Ini, Simak Selengkapnya di Sini

Kuat Ma'ruf menegaskan jika dirinya sama sekali tidak mengetahui skenario pembunuhan Brigadir J yang disusun oleh Ferdy Sambo. Ia mengeluhkan sejak proses penyidikan di kepolisian dia merasa seolah-olah terlibat dalak skenario.

"Namun saya harus tegaskan bahwa saya tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi kepada Almarhum Yosua di tanggal 8 Juli 2022," ujar Kuat.

"Tetapi dimulai dari proses penyidikan saya seakan-akan dianggap dan bahkan dituduh mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap Almarhum (Yosua)," sambungnya.

Diketahui bahwa Kuat Ma'ruf dituntut penjara 8 tahun oleh jaksa terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca Juga: BIJB Buka Suara Soal Wacana Bandara Kertajati Dijual, Investor India Jadi Calon Pembeli Kuat