AYOBANDUNG.COM - Langkah Ridwan Kamil berlabuh menjadi kader partai Golkar mendapat sorotan publik. Ada yang memuji, ada pula yang mengkritisi.
Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai bahwa Ridwan Kamil menempuh langkah politik pragmatis.
"Ini yang disebut menjalankan politik pragmatis yang saat ini sedang dijalankan Ridwan Kamil," kata Ubedilah saat dihubungi, Sabtu 21 Januari 2023.
Baca Juga: Dua Warga Bandung Barat Jadi Korban Pembunuhan Wowon CS, Pihak Keluarga Tunggu Hasil Tes DNA
Ubedilah mengungkapkan, politik pragmatis ala Ridwan Kamil didasarkan kepada rekam jejak kiprah dari pria yang kerap disapa Kang Emil.
Untuk maju menjadi calon wali Kota Bandung di tahun 2013, Ridwan Kamil meraih simpatik dari partai Gerindra yang kala itu dikabarkan tengah dekat dengan partai Golkar.
Ridwan Kamil berubah haluan saat pemilu 2018.dalam pertarungan menjadi Gubernur Jawa Barat (Jabar). Meninggalkan Gerindra, Ridwan Kamil sukses meraih simpatik dari partai Nasdem.
"Dalam catatan saya, dalam dua kali pemilu yaitu Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jawa Barat Ridwan Kamil tidak masuk partai politik untuk mendapatkan jabatan Wali Kota dan Gubernur Jawa Barat. Tetapi ia berhasil menggunakan partai politik untuk membuatnya mengalami mobilitas vertikal menjadi Wali Kota dan Gubernur," jelas Ubedilah.
Baca Juga: Cerita Pendek: TANGAN YANG DIBUNGKAM
Ubedilah menilai, langkah politik yang tidak konsisten semakin menegaskan bahwa Ridwan Kamil menempuh jalur politik praktis. Di mana, Ridwan Kamil menjalin kerjasama dengan partai yang bisa memuluskan misi mendapatkan kekuasaan.
"Terkait berpindah pindah dukungan dari Gerindra PKS saat wali kota, menjadi Nasdem, PKB, PPP saat menang Pilgub Jawa Barat. Itu fakta politik Ridwal Kamil. Kalau kemudian saat ini merapat ke Partai Golkar, itu secara ideologis bisa disebut inkonsistensi seorang Ridwan Kamil," tegasnya.
Hal itu semakin dikuatkan dengan keputusan Ridwan Kamil untuk menjadi kader partai Golkar. Dalam pandangan Ubedilah, Ridwan Kamil tak punya pilihan lain selain menjadi kader Partai sebagai upaya menaikkan level kekuasaan di tingkat Capres maupun Cawapres.
"Ridwan Kamil sadar betapa kuatnya peran partai politik, hal membuat Ridwan Kamil berfikir untuk masuk partai politik, dan pilihanya jatuh kepada partai Golkar. Kemudian, dinamika dan mungkin tekanan dari partai politik dalam memimpin Jawa Barat dan dalam dinamika politik menuju 2024 membuatnya berkesimpulan bahwa untuk menuju 2024 tidak mungkin tanpa kejelasan masuk partai politik," jelanya.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Resmi Film Noktah Merah Perkawinan Full Movie Kualitas HD
Artikel Terkait
Nasib Honorer 2023 Masih Suram, Kemungkinan Non ASN Dihapus November Ini Akan Terjadi? Ini Kata MenPAN RB
KUR BNI 2023 Sudah Buka Pendaftaran? Siapkan Berkas Ini dan Dapatkan Limit Pinjaman hingga Rp50 Juta
Alasan Kenapa Imlek Selalu Hujan, Jadi Simbol Berkah dari Dewi Kwang Im?
Honorer Bidang Ini Diangkat PNS Tanpa Tes, Cek Rincian Jabatan
Beradegan Intim di Open BO, Wulan Guritno Beri Syarat Ini untuk Lawan Mainnya
Renungan Harian Kristen Saat Teduh Minggu 22 Januari 2023 Berwaspada dengan Iri Hati, Kebencian, dan Amarah
Nonton Noktah Merah Perkawinan Bareng Suami atau Pacar, Klik Link Ini, Dijamin Nyesek Banget!
35 Twibbon Imlek 2023 Gratis Pasang Fotomu di Bingkai Twibbon Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
Gebang, Cigebang, Bantargebang, Penanda bahwa Pohon Gebang Pernah Tumbuh di Jawa Barat
Kumpulan Ucapan Selamat Imlek dalam Bahasa Mandarin yang Pantas Dikirim untuk Bos atau Atasan