Renungan Harian Kristen Saat Teduh Minggu 22 Januari 2023 Berwaspada dengan Iri Hati, Kebencian, dan Amarah

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sajian renungan harian Kristen saat teduh hari ini Minggu 22 Januari 2023 dari bacaan 1 Samuel 18:6-30 kisah Saul benci kepada Daud.

Melalui bacaan Kitab 1 Samuel 18:6-30 untuk renungan harian Kristen saat teduh hari ini kita disadarkan untuk berwaspada dengan iri hati, kebencian, dan amarah.

Sebab, kisah bacaan 1 Samuel 18:6-30 Saul benci kepada Daud untuk renungan harian Kristen saat teduh hari ini Minggu 22 Januari 2023 berawal dari hal sepele dan menjadi dosa besar, yaitu niat membunuh.

Baca Juga: Khotbah Kristen Minggu 22 Januari 2023 Tuhan yang Telah Melepaskan Aku dari Cakar Singa dan dari Cakar Beruang

Ada kisah dua orang saudara yang satunya rajin dan yang satunya suka bermalas-malasan. Sehingga keduanya diperlakukan berbeda oleh orang tuanya.

Sehingga suatu ketika kata-kata kasar keluar dari mulut ayahnya terhadap si rajin hanya karena ia tidak lagi bekerja dan merasa lelah.

Ayahnya itu mengatakan demikian, karena tidak ada lagi yang ia bisa harapkan selain anaknya yang rajin dan ia tidak peduli lagi dengan anaknya yang pemalas.

Sehingga, suatu ketika, karena sudah berlebihan, anak yang rajin menghajar ayahnya yang suka mengatai dia dan ia membunuh saudaranya yang pemalas.

Baca Juga: Khotbah Katolik Misa Sabtu 21 Januari 2023 Mewartakan Tuhan Kepada Sesama Banyak Konsekuensi Apakah Kita Siap?

Walaupun berbeda cerita dengan kisah Saul yang benci Daud, namun ada makna yang sama, yaitu hal sepele bisa membawa manusia ke dalam dosa.

Sehingga hati-hatilah dengan kata-kata yang menyakitkan bagi orang lain, hati-hatilah dengan iri hati dan kebencian yang kecil.

Adapun Saul benci terhadap Daud oleh karena Daud mendapatkan pengakuan soal jumlah musuh yang dikalahkan.

Dalam hatinya timbul iri hati dan dengki sehingga Ia merencanakan pembunuhan terhadap Daud dengan licik, yaitu mengorbankan para putrinya.

Baca Juga: Khotbah Katolik Misa Minggu 22 Januari 2023 Menjadi Penjala Manusia di Tengah Tantangan Zaman