Lebih Dekat dengan Laksmi De Neefe, Perempuan Bali yang Wakili Indonesia Dalam Ajang Miss Universe 2022

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Mengenal lebih dekat Laksmi De Neefe, perempuan Bali yang mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2022.

Usai menyelesaikan kompetisi preliminary atau penjurian Miss Universe 2022 pada Rabu (11/1/2023) waktu Amerika Serikat di New Orleans, Laksmi De Neefe namanya kini menjadi perbincangan hangat di Indonesia.

Usai agenda kompetisi tersebut, Puteri Indonesia 2022, Laksmi De Neefe akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu grand final Miss Universe 2022 yang akan digelar pada sabtu (14/1/2023) di Amerika Serikat.

Selanjutnya kita ikuti siapa sosok Laksmi De Neefe yang aktif dalam sejumlah gerakan sosial dan literasi?

Berikut profil dan biodata singkat mengenai Laksmi De Neefe yang memiliki nama lengkap Laksmi Shari De Neefe Suardana yang lahir pada 29 Januari 1996.

Ia mulai dikenal publik berkat film biografi Eat Pray Love sebagai cameo bersama Julia Roberts pada tahun 2010.

Kini usianya 27 tahun dan menjadi perempuan Bali pertama yang berhasil meraih gelar Puteri Indonesia.

Kesibukannya tidak sampai disitu, sejak tahun 2019 ia aktif di UNICEF sebagai aktivis dan kontributor dalam Voices of Youth.

Diketahui orang tuanya bernama Ketut Suardana dan Janet De Neefe. Sejak remaja ia bersama kedua orang tuanya membantu masyarakat Bali untuk kembali bangkit dan menata kehidupan pariwisata usai terjsdi Bom Bali 2002 dengan mendirikan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF).

Tidak disangka acara sastra dan puisi literasi serta pertunjukan bidang seni, budaya, dan pariwisata itu sukses mendapat pengakuan besar di seluruh dunia hingga dapat mengembalikan gairah wisata pelancong internasional.

Berbagai prestasi pernah diraihnya, anak ketiga dari empat bersaudara ini tercatat memegang gelar akademik Bachelor of Fashion Business dari Universitas Polimoda, Italia.

Aktif di dunia sosial, ia pernah terlibat menjadi sukarelawan untuk mengajar Bahasa Inggris di Hope For Bali, Yayasan Bengawan hingga mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak IIBB di Karangasem, Bali. ***