Mantan Anak Buah Kian Berani Bantah Ferdy Sambo, Bongkar Diajak Ikuti BAP untuk Selamatkan Karier Hendra

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM- Mantan anak buah Ferdy Sambo, Arif Rachman Arifin, kian berani membantah bekas bosnya tersebut.

Arif Rachman bahkan membongkar ajakan Sambo untuk mengikuti BAP yang dibuatnya guna menyelamatkan karier Hendra Kurniawan.

Pernyataan ini disampaikan Arif Rachman saat menjalani sidang obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Kamis, 5 Januari 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Juga: Cekcok Perintah 'Hajar Chad' dari Ferdy Sambo, Bharada E: Bunuh, yang Mulia

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi kesaksian Ferdy Sambo.

Dalam sidang tersebut, Arif Rachman membantah sejumlah kesaksian Sambo termasuk pengakuan Sambo bahwa Arif Rachman diminta menghadap Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam.

“Pada tanggal 13 Juni dini hari saya tidak pernah telepon dan menerima telepon dari Ferdy Sambo, terlebih mendapat perintah menghadap,” kata Arif, dikutip AyoBandung dari YouTube KompasTV.

Arif menyatakan bahwa ia tak cukup memiliki mental kuat untuk menghadap Sambo dalam keadaan dirinya menemui sesuatu hal yang janggal.

Arif Rachman saat itu mengetahui adanya fakta yang berbeda pada rekaman CCTV dengan pernyataan Sambo.

“Tidak mungkin saya melihat suatu keanehan lalu saya yang menghadap ke Kadiv Propam. Sepertinya mental saya belum kuat, kalau sudah kuat mjngkin saya menghadapnya Kapolri,” katanya.

Baca Juga: Skenario Ferdy Sambo Berantakan, Terungkap Jendral Bintang Dua yang Mengetahui Bharada E Merubah Keterangan

Tak sampai di situ, Arif Rachman juga membongkar permintaan Sambo soal BAP dan kronologi yang dibuatnya.

Menurut Arif Rachman, permintaan tersebut dilakukan Ferdy Sambo di sela-sela menjalani sidang kode etik Polri pada 2 September 2022.

"Pak Ferdy Sambo memanggil saat pada saat sidang kode etik. Memanggil saya dan meminta saya mengikuti kronologis BAP-nya Pak Ferdy Sambo," kata Arif.

Alasannya adalah untuk menjaga Hendra Kurniawan.