Celana Dalam Putri Candrawati sebagai Bukti Brigadir J Lakukan Pelecehan? Kamaruddin: Kelaminnya Lecet Tidak?

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kabar mengenai lanjutan pembunuhan berencana dengan korban Brigadir J yang melibatkan Putri Candrawati terus berlanjut. Terbaru Kamaruddin berdebat dengan Febri Diansyah.

Kamaruddin dan Febri Diansyah berdebat mengenai tudingan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawati.

Pihak Putri Candrawati merasa bahwa Brigadir J lakukan pelecehan seksual saat berada di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dibandingkan dengan Bharada E karena Hal Ini, Pakar Hukum Sindir Suami Putri Banci: Sudah Terbukti

Namun Kamaruddin selaku kuasa hukum dari Brigadir J meminta visum untuk menunjukkan bahwa pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati itu benar atau tidak.

Dikutip dari suara.com dalam program acara Kontroversi di metro tv. Kamaruddin mencecar Febri Diansyah.

"Ada enggak visum et repertum-nya dan visum psikiatrum yang menyatakan alat kelaminnya Bu Putri Candrawati rusak. Karena kalau pemerkosaan pasti dia rusak, minimal lecet, karena kalau sama-sama basah itu namanya suka sama suka, itu pasti mendesah," ujar Kamaruddin.

Pernyataan Kamaruddin dengan cepat dibantah oleh Febri Diansyah. Dirinya menjelaskan bahwa bukan hanya visum yang bisa menjadi barang bukti dalam tindak pidana kekerasan seksual.

Baca Juga: Viral Foto Luna Maya dan Syahrini Sebelum Gaet Reino Barack, The Real Bestie!

"Justru ketika di UU kekerasan seksual yang baru itu disahkan, saya enggak tahu anda membaca atau tidak," ujar Febri.

Lebih lanjut, Febri Diansyah mengungkapkan bahwa keterangan Putri Candrawati telah dibawa ke psikolog forensik.

Dalam hasil psikolog forensik, Febri Diansyah menjelaskan bahwa Putri Candrawati telah diperkosa Brigadir J.

Baca Juga: Tangisan Putri Candrawati di Telepon Bikin Ferdy Sambo Luluh dan Percaya 1000 Persen, Bicara Apa?

"Kalau di penyidikan, keterangan korban, kalau anda baca berkas, kejadian (kekerasan seksual) terjadi di Magelang, yang di Duren Tiga itu rekayasa dan skenario," jelas Febri.