CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Praktek sewa lahan diduga terjadi disaat bencana gempa bumi melanda di Kabupaten Cianjur, pengungsi harus merogoh kocek Rp1,5 juta selama tiga bulan jika ingin memanfaatkan lahan untuk posko pengungsian.
Informasi yang dihimpun, adanya dugaan sewa lahan bagi korban gempa Cianjur terjadi di sebuah lahan kebun wortel di Kampung Hargem, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Sejak hari pertama gempa melanda Cianjur dengan kekuatan 5.6 magnitudo, warga yang rumahnya rusak membangun tenda masing-masing berbahan terpal.
Baca Juga: UU KUHP Mengancam Kemerdekaan Pers dan Demokrasi, Media Diambang Kelumpuhan
Lalu mereka berkumpul di sebuah lahan kebun wortel untuk membangun posko pengungsian yang dihuni puluhan warga korban gempa, mulai dari orangtua, remaja dan anak-anak.
“Total ada 38 keluarga yang tinggal di posko pengungsian, 15 keluarga rumahnya ambruk terpaksa harus tinggal di posko,” tutur salah seorang pengungsi, Ujang Ruslan pada wartawan.
Setelah menempati lahan tersebut, warga yang mengungsi meminta izin kepada pemilik lahan, lantaran tidak ada lagi lahan yang cukup luas.
Pemilik lahan memperbolehkan dipakai sementara untuk digunakan sebagai posko pengungsian, tapi harus disewa selama tiga bulan.
Baca Juga: Dengan Vokalis Baru Band Caffein Asal Bandung Siap Eksis Lagi dan Rilis Single
Artikel Terkait
Konser BLACKPINK di GBK Bulan Maret 2023 Akan Tetap Diselenggarakan, Pihak Promotor Rilis Kabar Terbaru
Kunjungi Tambang Emas Freeport, Sri Mulyani Bagikan Momen Tak Terlupakan Ini
Pengakuan Terkini Yessy 'Sertifikat Rumah', Ryan Dono Ancam Beberkan soal Masa Kelam, Pernah Hamil Duluan?
Dengan Vokalis Baru Band Caffein Asal Bandung Siap Eksis Lagi dan Rilis Single
UU KUHP Mengancam Kemerdekaan Pers dan Demokrasi, Media Diambang Kelumpuhan