CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Salah seorang keluarga korban dari rombongan guru TK Taman Kanak Kanak asal Cianjur meminta pertanggungjawaban moral Pemerintah Kabupaten Cianjur, karena musibah itu terjadi usai mereka menghadiri acara Bupati Cianjur H Herman Suherman.
Diketahui sebelumnya, rombongan guru TK berjumlah 8 orang menjadi korban longsoran Tebing Suge di Kampung Palalangon, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur sesaat bencana gempa berkekuatan 5,6 magnitudo.
Membutuhkan empat hari bagi Tim SAR gabungan untuk menemukan kendaraan yang berada di dasar jurang. Semuanya dinyatakan meninggal dunia.
Usai dievakuasi, para korban dibawa ke kamar mayat RSUD Sayang Cianjur untuk diidentifikasi tim DVI Mabes Polri.
Usai dikakukan identifikasi melalui DNA dan gigi anak para korban, kedelapan korban termasuk balita perempuan berusia dua tahun diserahkan pada pihak keluarga.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Hadir di Rangkaian HUT Kosgoro 1957, Sinyal Masuk Partai Golkar?
Termyata ada pihak keluarga yang mengaku sedih bukan hanya ditinggal korban, tetapi sedih dengan tidak adanya rasa empati serta ketidakpedulian Pemkab Cianjur selama proses evakuasi hingga diserahkan ke pihak keluarga.
Keluarga almarhumah Hj Yayah Rodiyah Kepala TK Almuawanah Cianjur yang disampaikan suami H Wawan Ridwan dan Kakaknya H Anan Fauzi, meminta pertanggungjawaban moral.
“Kan adik saya itu menghadiri acara Bupati Cianjur yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, tapi tidak ada perhatian sama sekali,” tutur H An An Fauzi pada ayobandung.com, Sabtu 26 November 2022.
Artikel Terkait
Korban Gempa Cianjur Bertambah 8, Total Meninggal Dunia 318 Jiwa
BMKG: Intensitas Gempa Susulan di Cianjur Mulai Menurun
Gempa Guncang Banten Sabtu Malam, Penyebabnya Sesar Lokal, Terasa di Sumur, Cibaliung, hingga Bayah