Tangis Ibunda Brigadir J Pecah, Minta HP Anaknya Dikembalikan oleh Putri Candrawati

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan sang istri, Putri Candrawati, atas kasus pembunuhan Brigadir J masih terus digelar.

Terbaru, persidangan lanjutan dilakukan pada Selasa, (1/11/22) kemarin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan agenda pemeriksaan saksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Tangisan sang Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, tak dapat lagi terbendung ketika ia menceritakan sosok anaknya, dan meminta agar HP milik anaknya dikembalikan oleh Putri Candrawati.

Rosti menangis sambil menceritakan kedekatan dirinya dengan almarhum Brigadir J. Ia juga menyebut bahwa anaknya tak pernah mengeluh terkait pekerjaannya sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Baca Juga: Sebuah Toko di Baleendah Jual Obat Terlarang

"Anak ini selalu bercerita tapi ga pernah cerita tentang keluhan. Dia selalu cerita tanggung jawab tugasnya, cerita kebaikan, aman, kondisinya selalu baik-baik saja," ucap sang Ibunda,

Saat bercerita soal komunikasi langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri, Rosti mengaku hanya sempat video call atau telepon dan mengenalkannya.

"Kalau komunikasi secara langsung Ferdy Sambo dan Putri Candrawati tidak pernah berkomunikasi. Cuma melalui video call atau telepon, anak itu selalu menunjukkan ini loh Bu, 'Bapak', ini 'Ibu',"ujar Rosti.

Rosti juga menceritakan bahwa anaknya sering diberi motivasi soal karir oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Baca Juga: Hp Terasa Berat? Ikuti 5 Cara Mudah ini, Dijamin Hp Anti Ngelag!

Ibunda Brigadir J lalu menangis meminta Putri Candrawati untuk mengembalikan HP milik putranya.

Rosti menuturkan bahwa HP yang memuat percakapan antara dirinya dan almarhum Brigadir J masih disimpan oleh Putri Candrawati

"Tolonglah HP anak saya ditunjukkan semua biar tertera. Alat komunikasi anak aku, Putri tolong dikembalikan ke saya, biar detail. Tolong dikembalikan Bu Putri HP anak saya," kata Rosti sembari menangis terisak di persidangan.

Namun, saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya berapa kali dalam seminggu Brigadir J berkomunikasi dengan keluarga, sang Ibunda tidak bisa menjawab.