"Kami anggota DPR RI yang turun ke bawah kami lihat air mata rakyat," tegasnya.
"Anda boleh bangga ditepuktangani di PBB, tapi bagi kami tidak, kami tidak bangga sama sekali," kata Anita.
Menurut Komisi X DPR RI program-program pendidikan yang disodorkan Menteri Nadiem selalu saja berubah.
Anita juga menyoroti perubahan anggaran sehingga ada selisih anggaran dengan nominal besar.
"Kenapa sekarang diubah lagi, kegiatan-kegiatannya diubah lagi dengan anggaran yang berbeda, " ucapnya.
"Bahkan ketika tadi saya hitung, Pak Menteri, itu ada selisih lagi. Saya sudah berulang kali hitung ada selisih sekitar 7 Miliar, apa 7 triliun ini? Saya bingung jadinya. Ada 34 triliun jadi 7 triliun," papar Anita.
Lagi-lagi Anita menyindir soal tim bayangan yang dibentuk Nadiem itu tak sesuai dengan persoalan pendidikan di Indonesia.
"Program ada, anggaran ada tapi didasarkan bagi rakyat tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami Anda tidak berhasil," cecar Anita.
Komisi X DPR RI itu juga menyinggung persoalan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bahwa sampai sekarang banyak guru yang menjerit akibat tak menerima honor.
Artikel Terkait
Heboh! Kriss Hatta Siap Nikahi Pesinetron Umur 14 Tahun, Warganet Ramai Sebut Pedofil
THR dan Gaji ke 13 untuk Pensiunan Naik Tahun 2023, Gaji PNS, TNI dan Polri Ikut Naik? Ini Kata Kemenkeu
Cek Mekanisme Seleksi PPPK 2022, Prioritas II dan III Wajib Tahu!
Kebutuhan Pendaftaran ASN PPPK Guru JF 2022 Pelamar Disabilitas Siapkan 2 Hal ini, Lengkap Tahapannya