'Mamah Minta Pulsa!' Bukti dari Kejahatan Siber, Putra Aji Adhari Sebut akibat Pencurian Data oleh Bjorka

- Jumat, 23 September 2022 | 21:08 WIB
Hacker Putra Aji Adhari, yang berada di barisan white hat hacker ini angkat bicara terkait kasus yang dilakukan oleh hacker Bjorka. (Tangkap layar @youtube Kamar JERI)
Hacker Putra Aji Adhari, yang berada di barisan white hat hacker ini angkat bicara terkait kasus yang dilakukan oleh hacker Bjorka. (Tangkap layar @youtube Kamar JERI)

 

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- hacker Bjorka masih menjadi isu yang hangat diperbicangkan saat ini. Pasalnya, aksinya yang melakukan peretasan terhadap data-data penting milik pemerintah dan publik cukup meresahkan warga Indonesia.

Hacker Putra Aji Adhari, yang berada di barisan white hat hacker ini angkat bicara terkait kasus yang dilakukan oleh hacker Bjorka.

Dalam podcastnya di chanel youtube Kamar JERI, hacker Putra Aji Adhari banyak mengupas tuntas seputar dunia hacker, mulai jenis-jenis hacker dan dampak atau akibat dari aksi peretasan yang dilakukan oleh black hat hacker tersebut, juga isu hangat saat ini mengenai hacker Bjorka.

Putra Aji Adhari, sosoknya yang pernah berhasil meretas sistem keamanan NASA ini, menjelaskan bahwa keberadaan Bug Hunter dalam sistem pemerintahan Indonesia bisa mencegah dan meminimalisir dari kejahatan siber yang dilakukan oleh para hacker tak bertanggung jawab terhadap sistem keamanan milik pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Putra Aji Sebut Ada Tiga Jenis Hacker, Menyingkap Motif Bjorka Meretas Data Pribadi

Putra menyampaikan bahwa beberapa data yang berhasil diretas oleh Bjorka kini yaitu data KPU, Indihome, dan data BIN.

"Bjorka itu membocorkan data KPU, Indihome, data BIN, nah di forum sebelumnya juga sudah ada jual data yang kaya gitu, formatnya sama, usernya beda aja gitu, jadi kemungkinan Bjorka itu reseller," ungkap Putra.

Ia menambahkan, selain database yang dibeli oleh Bjorka, ada juga data yang diretas langsung oleh Bjorka.

Baca Juga: Soal Bjorka, Hacker Putra Aji Minta Pemerintah Hargai Bug Hunter, Selama Ini Cuma Dikasih Piagam Penghargaan

Aksi peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap database miliki pemerintah tersebut akan banyak berdampak buruk terhadap masyarakat, karena database yang di-hack merupakan data miliki pribadi perorangan.

"Databasenya itu data pribadi yang dirugikan, bukan dari lembaganya, kita masyarakat kena dampaknya, dan data itu dijual, pasti ada yang beli, orang yang beli data kita nggak tau buat apa, entah disalahgunakan, atau penipuan online dan macem-macem," ujar Putra.

Bahayanya jika data pribadi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab akan berpotensi menimbulkan dampak yang lebih besar seperti penyalah gunaan dan penipuan.

"Data itu berbahaya banget sih, apalagi bisa dimanfaat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, contohnya kayak skenario mamah minta pulsa, lupa pin akun bank terus kita nelpon CS, CS minta nama Ibu kandung nama Ayah kandung, potensinya lebih banyak bahayanya," imbuh Putra.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X