Puasa Arafah 2022 Hari 9 Dzulhijjah atau 9 Hari Dzulhijjah? Ini Penjelasannya

- Senin, 4 Juli 2022 | 06:18 WIB
Puasa Arafah 2022 sebaiknya dikerjakan hanya 1 hari pada 9 Dzulhijjah 1443 H ataukah selama 9 hari awal Dzulhijjah? Ini penjelasannya.  (Pixabay )
Puasa Arafah 2022 sebaiknya dikerjakan hanya 1 hari pada 9 Dzulhijjah 1443 H ataukah selama 9 hari awal Dzulhijjah? Ini penjelasannya. (Pixabay )

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Puasa Arafah 2022 sebaiknya dikerjakan hanya 1 hari pada tanggal 9 Juli 2022 / 9 Dzulhijjah 1443 H ataukah selama 9 hari awal Dzulhijjah (tanggal 1-9 Juli 2022 / 1–9 Dzulhijjah 1443 H)?

Puasa Arafah 2022 merupakan puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim, tetapi puasa ini bukanlah sebuah kewajiban yang harus dikerjakan oleh umat muslim. Sehingga, tidak ada dosa bagi hamba Allah SWT yang tidak menjalankan puasa Arafah.

Anjuran Puasa Arafah 2022 dilakukan bagi seorang muslim yang tidak sedang berhaji, sedangkan bagi seorang muslim yang sedang berhaji puasa Arafah tidak dianjurkan dilaksanakan olehnya.

Baca Juga: Kapan Pelaksanaan Puasa Idul Adha 2022? Ini Jadwal serta Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah

Di bulan Juli 2022 pula terdapat anjuran menjalankan puasa Dzulhijjah selama 9 hari awal Dzulhijjah yang dimulai pada 1-9 Juli 2022 / 1–9 Dzulhijjah 1443 H.

Lantas apakah Puasa Arafah 2022 dikerjakan khusus 1 hari pada tanggal 9 Juli 2022 / 9 Dzulhijjah 1443 H ataukah sama seperti puasa Dzulhijjah yang dilakukan selama 9 hari?

Menurut hadis dari Hafsah, istri Nabi Muhammad SAW, Rasulullah selalu menjalankan puasa Asyura, puasa Dzulhijjah 9 hari, puasa tiga hari di setiap bulan, dan sholat dua rakaat sebelum subuh.

“Dari Hafsah, ia berkata: empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah, yaitu puasa Asyura, puasa sembilan hari bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari di setiap bulan, dan sholat dua rakaat sebelum Subuh.”  

Baca Juga: Kapan Puasa Arafah? Simak Tata Cara dan Keutamaannya

Sedangkan, terdapat hadis dari Aisyah yang menyatakan berbeda bahwa Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada 10 hari awal Dzulhijjah.

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا فِي الْعَشْرِ قَطُّ

“Dari Aisyah ia berkata:  Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW puasa pada sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah),” (HR Muslim).

Dengan adanya perbedaan kedua hadis tersebut, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memaparkan dalam akun Youtube Syafiq Riza Basalamah Official sebagai berikut:

Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Lengkap dengan Jadwal, Keutamaan hingga Dalilnya

“Di sini para ulama bagaimana menjawab hadis riwayat Aisyah. Aisyah ini menceritakan apa yang dia lihat. Istri Nabi menceritakan apa yang mereka lihat juga. Maka sebagian (ulama) mengatakan yang punya ilmu tambahan itu lebih diutamakan daripada yang mengatakan tidak tahu, tidak melihat. Tapi riwayat yang lain mengatakan Nabi melakukan puasa tersebut,” kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, dikutip pada Senin, 4 Juli 2022.

Halaman:

Editor: Isabella Nilam Mentari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X