LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Renungan harian Kristen untuk Kamis, 19 Mei 2022, Kekejian versus Kekejian.
Renungan harian ini diangkat dari kisah Alkitab 2 Tawarikh 28:22-27.
Bacaan alkitab harian hari ini mengajak kita untuk merenungkan tentang dua hal yang hanya dipisahkan oleh sehelai benang, yakni kebaikan dan kekejian.
Alkitab mengisahkan dua orang yang memiliki dua sifat yang berbeda di hadapan Tuhan Allah.
Sifat yang selalu kita hadapi dan kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari yakni kebaikan dan kekejian.
Sebuah kejayaan suatu bangsa atau negara tidak bisa ditentukan oleh seberapa bijak dan pintar seorang pemimpin dalam memimpin dan mengelola negerinya.
Begitu juga sebaliknya, dimana ambruknya sebuah negara tidak bergantung atau disebabkan hanya pada masalah korupsi atau karena ketidakadilan yang terjadi.
Baca Juga: Dalih Panitia Terkait Pembubaran Acara Musik di Balai Kota Bandung: Itu Bukan Konser
Lalau apa yang menjadi faktor yang menjadi penentunya?
Faktor yang bisa menentukan yang paling utama terletak pada sikap bagaimana hati seseorang terhadap Tuhannya, dan apakah ia takut akan Allah atau tidak.
Bacaan hari ini, dimana Yotam yang namanya memiliki arti Tuhan adalah sempurna.
Yotam menjadi seorang raja bagi bangsa Yehuda kesebelas pada usia 25 tahun.
Di Usianya yang begitu relatif muda, ia berhasil membawa kemajuan pesat bagi negerinya, baik secara ekonomi, politik, maupun kemiliteran.
Ia melakukan banyak terobosan baru berupa pembangunan di seluruh wilayah kekuasaannya.
Sikap yang ditunjukan oleh seorang Yotam adalah selalu bersandar pada Tuhan dan tidak takabur kepada terhadap Tuhan.
Dia tidak pernah lupa akan Allah Israel dan BaitNya yang kudus.
Baca Juga: Tak Mau Terburu-buru, Robert Alberts Hati-Hati Pilih Pemain Asing Asia untuk Persib
Dia mendirikan sebuah pintu gerbang yang tinggi bagi bait Allah dan semua hal yang dilakukannya hanya semata untuk Tuhan.
Sebab, ia tahu Allah adalah Sumber segala berkat dan perlindungan.
Karena itu, Allah menyertainya mengalahkan kerajaan Amon dan memberikan kedamaian di seluruh wilayah kekuasaan Yotam.
Beda halnya yang terjadi dengan Ahas yang selama hidupnya melakukan kejahatan dan kekejian di mata Allah.
Dia bahkan melakukan perzinahan rohani dengan berhala orang Damsyik.
Lebih dari itu, ia melakukan perbuatan yang tidak manusiawi dengan mengorbankan anaknya kepada dewa Baal
Akibatnya, Allah bukan hanya merendahkan Ahas tetapi juga menghancurkannya.
Baca Juga: Soal Pengeroyokan Anak di Bawah Umur di Kota Cimahi, Plt Wali Kota Ngatiyana Pesan Begini
Dua karakter dan tipe pemimpin ini menjadikan sebuah pelajaran bagi kita bahwa sebagai orang beriman hendaklah kita menjadikan Tuhan sebagai sandaran hidup, dan sandara dalam memimpin negeri dan orang banyak.
Demikian Renungan harian Kristen untuk Kamis 19 Mei 2022 Kekejian Versus Kekejian. [*]
Artikel Terkait
Sholat Subuh Tanpa Doa Qunut, Bolehkah dan Bagaimana Hukumnya?
UM Bandung Mewisuda 264 Sarjana, Rektor: Tonjolkan Daya Saing dan Keahlian untuk Kurangi Pengangguran
Contoh Soal TPA Persiapan Jelang UTBK SBMPTN 2022 Lengkap dengan Kunci Jawabannya
PENTING! Begini Mekanisme Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022
Bacaan Injil dan Renungan Katolik 17 Mei 2022: Janganlah Gelisah dan Gentar Hatimu
Benarkah Asmaul Husna Allah SWT Berjumlah 99?
Asmaul Husna Allah SWT untuk Nama Anak, Bolehkah?
5 Ujud Doa Rosario Peristiwa Mulia Hari ini Rabu 18 Mei 2022
Bacaan Injil dan Renungan Katolik untuk Kamis 19 Mei 2022 Sang Kasih
STAI Merger dengan Apikes Jadi Bandung University, Apa Tujuannya?