Informasi Terkini BTC to IDR, Para Pemilik Aset Crypto Penting untuk Mengetahuinya!

AYOBANDUNG.COM--Harga BTC to IDR sangatlah penting diketahui terutama untuk pelaku investasi asset kripto. Setiap jam, menit bahkan detiknya, harga IDR dari BTC akan berubah-ubah.  Pemilik aset kripto tentu tidak bisa ketinggalan informasi tersebut.

Selain itu, BTC di Indonesia masing di ambang permukaan. Jadi, belum terjamah setiap lapisan masyarakat. Lalu, bagaimana kelegalannya di Indonesia? Lebih lengkapnya, mari simak informasi berikut!

Sekilas Tentang Bitcoin (BTC)

Istilah BTC digunakan sebagai singkatan dari Bitcoin. Sejenis mata uang yang sifatnya virtual. Asset kripto yang satu ini merupakan jenis asset pertama yang terdesentralisasi di dunia.

Mengacu pada beberapa referensi, Bitcoin mulai muncul tahun 2009 yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto. Adapun identitas asli dari sang peluncur belum diketahui secara pasti. Dengan serangkaian ide yang dimiliki, lahirlah Bitcoin.

Berbekal teknologi peer to peer, uang digital yang satu ini memfasilitasi pembayaran tanpa kontrol yang terpusat. Setiap pengguna Bitcoin, tidak akan lepas dari istilah miner yang tidak lain adalah penambang.

Selanjutnya, sang miner akan mendapatkan insentif berupa Bitcoin. Satu Bitcoin harganya sangatlah tinggi. Maka dari itu bisa dibagi menjadi 8 desimal. Unit terkecil dari Bitcoin dikenal dengan istilah satoshi.

Setiap harinya harga 1 Bitcoin akan berubah-ubah. Untuk sang miner khusus Indonesia maka bisa mengkonversikan BTC to IDR sesuai harga yang berlaku. Jika sedang melonjak tinggi, maka akan sangat menguntungkan sang penambang.

Bagaimana Kelegalan BTC di Indonesia?

Terkait kelegalan BTC, hingga saat ini semakin diterima oleh berbagai negara guna sebagai alat pembayaran tertentu. Pihak pemerintah masih merasakan kecemasan terkait penggunaan Bitcoin ini. Pasalnya, BTC sebelumnya banyak digunakan untuk transaksi illegal via Dark Web.

Namun, kini cryptocurrency terkhusus di Indonesia senantiasa diawasi ketat. Pengawasan ini dilakukan langsung oleh pihak BAPPEBTI yakni Badan pengawas Berjangka Komoditi. Tidak semua pelaku usaha bisa menggunakan Bitcoin untuk transaksi. Namun, harus memiliki sertifikat yang didapatkan melalui serangkaian tes serta tahap seleksi yang ketat.