CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan sosial tunai (BST) Kemensos RI mengeluhkan harga komoditi karena tidak sesuai dengan harga pasaran.
Dari informasi yang dihimpun Ayobandung.com, sejumlah komoditi untuk KPM itu di antaranya beras 10 kilogram, daging ayam frozen 1 ekor atau 1 kilogram, telor 500 gram, kentang satu paket, buah buahan satu paket, dan kacang hijau.
Berdasarkan data dari salah satu desa, KPM menerima daftar harga komoditi dengan perincian beras premium Rp110.000 per 10 kilogram, daging ayam Rp38.000 per kilogram, telor Rp17.000 per 500 gram atau 1/2 kilogram.
Baca Juga: WNA Pelaku Pembunuhan Perempuan Cianjur ‘Hilang’ di Sidang Perdana
Lalu kentang Rp14.000 per paket, buah buahan Rp13.000 per paket dan kacang hijau Rp800 per 250 gram. Totalnya Rp200.000 per bulan sesuai dengan besaran jumlah BST yang ditentukan Kemensos RI.
Sementara harga di Pasar Induk Cianjur menunjukkan beras premium Rp10.500 per kilogram, daging ayam Rp34.000 per kilogram, telur Rp24.000 per kilogram, dan kacang ijo Rp23.500 per kilogram.
Tini (45) seorang KPM asal Kecamatan Karangtengah mengatakan, setelah ia membandingkan, harga komoditi BST dan harga pasaran selisihnya terpaut cukup jauh.
“Contohnya telur, harga di pasar itu Rp24.000 per kilogram, tapi ini harganya Rp17.000 per 500 gram, kan jauh banget,” tutur Tini kepada Ayobandung.com, Jumat, 11 Maret 2022.
Tini mengungkapkan, tidak hanya dia saja yang keheranan dengan harga komoditi BST yang tidak sesuai harga pasaran, tapi hampir semua KPM mengatakan hal yang sama.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana mengaku baru tahu ada harga pasaran untuk komoditi program BST.
“Saya batu tahu. Pertanyaan saya, itu penentuan harga pasar oleh siapa? Atau pihak mana? Karena setiap hari kami selalu update perkembangan harga,” tegas Agus kepada Ayobandung.com.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 24 Sudah Dibuka? Diumumkan di Sini
Agus mengakui harga komoditi BST terlalu tinggi dari harga pasaran. Untuk telur, ada selisih hingga Rp10.000 per kg.
“Kami tidak tahu harga pasarannya dari mana, kami juga tidak pernah diajak kordinasi untuk menentukan harga pasaran komoditi untuk program BST,” ungkapnya.
Artikel Terkait
ODGJ Cianjur Dibekali Keterampilan Budi Daya Ikan Patin
Itda Cianjur Disorot Warga, Kasus Dugaan Korupsi Desa Cidamar Jalan di Tempat
Lagi, Gadis Asal Cianjur Hilang Tiga Tahun di Arab Saudi
Warga Jakarta Jadi Korban Begal di Cianjur, Motor Gagal Dibawa karena Mogok
Penerima BST di Cianjur Diduga Dipaksa Membeli Sembako di Kantor Desa
Pemkab Cianjur Akui Harga Gas LPG Tak Terkendali
Bupati Cianjur Lantik 18 Pejabat, Kursi Kadisdikpora Kosong
Warga Cianjur Percaya Tuyul Mencuri Uang BST Sekampung
Jelang Puasa, Harga Telur dan Daging Ayam di Cianjur Naik Rp1.000 per Hari
WNA Pelaku Pembunuhan Perempuan Cianjur ‘Hilang’ di Sidang Perdana