Kembali Memanas, Pasukan NATO Siaga di Perbatasan Ukraina Rusia

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- North Atlantic Treaty Organisatio (NATO) adalah aliansi militer yang dibentuk untuk menjaga keamanan di wilayah Atlantik Utara pada tahun 1949. 

Anggota NATO berisikan aliansi negara yang terdiri dari 27 negara Eropa, 2 negara Amerika Utara, dan satu negara Eurasia. 

Pada awalnya, NATO dibentuk bertujuan untuk melawan ancaman ekspansi Uni Soviet yang kini jadi Rusia. 

Baca Juga: 6 Negara dengan Kenaikan Tajam Kasus Omicron

Jika salah satu negara anggota NATO mendapat serangan bersenjata, maka negara aliansi lainnya akan membantu melawan ancaman tersebut. 

Saat ini NATO kembali menjadi perbincangan setelah konflik Ukraina Rusia kembali memanas. 

Walaupun Ukraina hanya mitra dan bukan anggota NATO, negara tersebut dapat menjadi anggota dan mendapatkan perlindungan dari anggota aliansi lainnya.

Konflik Ukraina Rusia menyeret NATO kedalam permasalahan setelah perbatasan kedua negara tersebut kembali memanas. 

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 IHU Muncul di Prancis, Mutasinya 46 Lebih Banyak dari Omicron

Konflik Ukraina-Rusia kembali memanas setelah Rusia mengirim 100.000 tentara ke perbatasan Ukraina.

Melansir dari Reuters, Amerika Serikat sebagai anggota NATO telah menyiagakan 8.500 pasukannya untuk dikerahkan ke perbatasan Ukraina Rusia. 

Amerika Serikat juga telah mengirim 90 ton bantuan militer ke Ukraina. Beberapa anggota NATO lainnya mengirim jet tempur dan kapal perang untuk memperkuat perbatasan Ukraina. 

Baca Juga: Viral! Video Pria Terseret Layangan Setinggi 9 Meter, Netizen: Bikin Ngilu Lihatnya

Sedangkan Kroasia memilih tidak mengirim pasukannya jika konflik di perbatasan tersebut pecah. 

Kroasia memilih untuk memanggil semua pasukannya yang dikirim untuk NATO. Sementara Perancis lebih memilih dialog untuk meredam situasi.***