Pedagang Pasar Induk Cianjur Demo, Kadis Lempar Tuntutan ke Bupati

- Kamis, 30 Desember 2021 | 20:11 WIB
Ratusan pedagang Pasar Induk Cianjur (PIC) kecewa Tohari Sastra melemparkan tuntutan pendemo kepada Bupati Cianjur H. Herman Suherman. (Ayobandung.com/Muhammad Ikhsan)
Ratusan pedagang Pasar Induk Cianjur (PIC) kecewa Tohari Sastra melemparkan tuntutan pendemo kepada Bupati Cianjur H. Herman Suherman. (Ayobandung.com/Muhammad Ikhsan)

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Ratusan pedagang Pasar Induk Cianjur (PIC) kecewa, karena hasil audiensi dengan Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, melemparkan tuntutan pendemo kepada Bupati Cianjur H. Herman Suherman.

“Hasil audiensi dengan dinas bersangkutan, hasilnya menunggu keputusan bupati, karena yang punya kebijakan itu bukan kepala dinas,” tutur Ketua Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keselamatan Kerja dan Keindahan (K5) PIC, Ujang Koswara, Kamis, 30 Desember 2021.

Aksi unjuk rasa para pedagang PIC di depan gerbang Pendopo Pemkab Cianjur ini menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya menutup pasar liar dan kenaikan retribusi yang dibebankan kepada pedagang

Mereka ingin menyampaikan secara langsung kepada bupati, namun pada saat bersamaan sedang berlangsung pelantikan PAW Fraksi Partai Golkar Ujang Arba Sofyan menggantikan H Sapturo yang meninggal karena sakit.

Baca Juga: Ujang Akhirnya Jadi Wakil Rakyat Cianjur

Usai melakukan aksi di gerbang Pendopo Pemkab Cianjur, mereka bergerak ke Gedung DPRD Cianjur untul menemui bupati. Namun sayang, bupati telah kembali lagi ke Pendopo.

Para pedagang yang ada di PIC tidak merasa keberatan tentang kenaikan retribusi yang dibebankan kepada pedagang. Akan tetapi, pemerintah cenderung membiarkan keberadaan pasar liar.

“Sebenarnya tidak keberatan dengan kenaikan retribusi, tapi juga harus merealisasikan janji pada saat Pilkada lalu, yakni pemerintah berjanji tidak akan ada pasar pasar lain selain dari Pasar Induk Cianjur,” katanya.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus HW: Pelaku Rusak Fungsi Otak Korban Santriwati dan Istri

Contohnya, keberadaan Pasar Bojong Meron dan pasar lain yang saat ini marak di pelosok. Terkesan dibiarkan pemerintah, bahkan ada yang berizin dengan dalih pasar desa.

"Solusi meramaikan Pasar Induk Cianjur adalah dengan menutup pasar liar, itu saja. Namun sayang, pada audiensi tadi Pak Kadis tidak punya kebijakan, semua tergantung bupati,” tuturnya.

Baca Juga: Pejabat Eselon 3 dan 4 Cianjur Dilantik Saat Unjuk Rasa Pedagang Berlangsung

Sementara itu, Kepala Diskoperdagin Cianjur, Tohari Sastra menuturkan, para pedagang menuntut janji bupati yang pada tahun 2019, dengan setidaknya ada 7 janji bupati. 

"Tapi sebetulnya sebagian besar sudah dipenuhi, hanya mungkin ada beberapa janji yang sedang diproses oleh dinas lain," jelasnya.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X