CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Ratusan pedagang Pasar Induk Cianjur (PIC) kecewa, karena hasil audiensi dengan Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, melemparkan tuntutan pendemo kepada Bupati Cianjur H. Herman Suherman.
“Hasil audiensi dengan dinas bersangkutan, hasilnya menunggu keputusan bupati, karena yang punya kebijakan itu bukan kepala dinas,” tutur Ketua Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keselamatan Kerja dan Keindahan (K5) PIC, Ujang Koswara, Kamis, 30 Desember 2021.
Aksi unjuk rasa para pedagang PIC di depan gerbang Pendopo Pemkab Cianjur ini menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya menutup pasar liar dan kenaikan retribusi yang dibebankan kepada pedagang.
Mereka ingin menyampaikan secara langsung kepada bupati, namun pada saat bersamaan sedang berlangsung pelantikan PAW Fraksi Partai Golkar Ujang Arba Sofyan menggantikan H Sapturo yang meninggal karena sakit.
Baca Juga: Ujang Akhirnya Jadi Wakil Rakyat Cianjur
Usai melakukan aksi di gerbang Pendopo Pemkab Cianjur, mereka bergerak ke Gedung DPRD Cianjur untul menemui bupati. Namun sayang, bupati telah kembali lagi ke Pendopo.
Para pedagang yang ada di PIC tidak merasa keberatan tentang kenaikan retribusi yang dibebankan kepada pedagang. Akan tetapi, pemerintah cenderung membiarkan keberadaan pasar liar.
“Sebenarnya tidak keberatan dengan kenaikan retribusi, tapi juga harus merealisasikan janji pada saat Pilkada lalu, yakni pemerintah berjanji tidak akan ada pasar pasar lain selain dari Pasar Induk Cianjur,” katanya.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus HW: Pelaku Rusak Fungsi Otak Korban Santriwati dan Istri
Contohnya, keberadaan Pasar Bojong Meron dan pasar lain yang saat ini marak di pelosok. Terkesan dibiarkan pemerintah, bahkan ada yang berizin dengan dalih pasar desa.
"Solusi meramaikan Pasar Induk Cianjur adalah dengan menutup pasar liar, itu saja. Namun sayang, pada audiensi tadi Pak Kadis tidak punya kebijakan, semua tergantung bupati,” tuturnya.
Baca Juga: Pejabat Eselon 3 dan 4 Cianjur Dilantik Saat Unjuk Rasa Pedagang Berlangsung
Sementara itu, Kepala Diskoperdagin Cianjur, Tohari Sastra menuturkan, para pedagang menuntut janji bupati yang pada tahun 2019, dengan setidaknya ada 7 janji bupati.
"Tapi sebetulnya sebagian besar sudah dipenuhi, hanya mungkin ada beberapa janji yang sedang diproses oleh dinas lain," jelasnya.
Artikel Terkait
Hujan Es Sebabkan Rumah Warga Ambruk dan Pohon Tumbang di Pagelaran
Cianjur Miskin Investor, Ini Penyebabnya
Harga Bahan Pokok Naik Jelang Tahun Baru 2022, Pedagang Kecil Makin Sulit
Santriawati Cianjur Meninggal Tertimpa Benteng Jalan Desa
Buruh Cianjur Akan Menginap di Rumah Dinas Gubernur Jabar dan Tuntut Kenaikan UMK
Endang Bawa Anggaran Pemerintah Pusat Rp40 Miliar ke Cianjur
Tiga Rumah Tertimpa Longsor, Warga Cianjur Mengungsi
2021 Jadi Tahunnya Kasus Narkotika di Cianjur
Pejabat Eselon 3 dan 4 Cianjur Dilantik Saat Unjuk Rasa Pedagang Berlangsung
Ujang Akhirnya Jadi Wakil Rakyat Cianjur