Indonesia Gaungkan Kerja Sama Pemberdayaan UMKM dan Penanganan Perubahan Iklim

- Senin, 15 November 2021 | 08:05 WIB
Ilustrasi -- Pelaku UMKM Kopi. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ilustrasi -- Pelaku UMKM Kopi. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak negara-negara Asia Pasifik memperkuat kerja sama untuk mendorong pemberdayaan UMKM secara inklusif dan mengatasi dampak perubahan iklim secara berkelanjutan demi kemajuan bersama.  

Hal tersebut dikemukakan Presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic  Cooperation (KTT APEC) Business Advisory Council (ABAC), yang dihadiri secara virtual pada Kamis (11/11/2021). 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan, dalam forum pembahasan soal inklusivitas dan keberlanjutan tersebut, Presiden Jokowi menyuarakan agar negara negara Asia Pasifik memperkuat kerjasama dalam 2 hal penting.

Baca Juga: 31 Daftar HP Oppo Terbaru 2021, Ada Oppo A95 hingga Oppo A55s Spesifikasi dan Harga Lengkap

"Pertama dalam pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM yang inklusif. Kedua, penanganan dampak perubahan iklim secara  berkelanjutan,” papar Johnny.

Ia menambahkan, kedua hal tersebut memang layak menjadi fokus bersama negara-negara Asia  Pasifik. Di Indonesia, kebangkitan UMKM terbukti sangat berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Di sisi lain, penanganan perubahan iklim juga dinilai memerlukan kolaborasi banyak pihak agar dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial ekonomi. 

Pemberdayaan UMKM yang Inklusif 

Peningkatan pemberdayaan UMKM penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif.  Kegiatan usaha UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, tetapi juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Pada 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50  persen tenaga kerja. 

Di Indonesia, bahkan UMKM juga terbukti sangat berperan dalam menghasilkan kesempatan kerja yang inklusif bagi masyarakat. Hal itu terlihat dari data bahwa 64 persen pelaku UMKM di Indonesia  adalah perempuan. Artinya, hal ini membuktikan bahwa pemberdayaan UMKM di Indonesia sangat  inklusif karena juga Indonesia teah menjadi bagian pemberdayaan perempuan di tanah air.  

“Kita ketahui, di Indonesia UMKM juga merupakan tulang punggung perekonomian negara. Oleh  karena itu, pemerintah sangat memberikan dukungan, baik dalam wujud program, kebijakan, 

maupun bantuan permodalan serta pendampingan, agar UMKM memiliki daya ungkit dan segera pulih dari tekanan pandemi,” kata Johnny.  

Baca Juga: 27 HP Samsung Terbaru 2021, Ini Daftar Harga dan Spesifikasinya

Presiden menegaskan peningkatan Inklusi Keuangan merupakan prioritas. Hal itu diwujudkan Indonesia salah satunya melalui pemberian pinjaman lunak dan bantuan lebih dari US$4 miliar bagi 17,8 juta UMKM dan usaha kecil perorangan yang terdampak pandemi pada 2021. 

Indonesia juga terus bekerja keras mendukung transformasi digital UMKM selama pandemi. Kini, 8,4  juta UMKM di Indonesia tercatat telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen di antaranya merupakan UMKM milik perempuan. 

Halaman:

Editor: Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X