Kunci Pengendalian Pandemi Harus Merata dan Setara

- Sabtu, 30 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Lansia menjalani vaksinasi di halaman Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 29 Oktober 2021. Data yang dihimpun dari Satgas Covid-19 Jawa Barat mencatat, penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat sudah mencapai 420 ribu dosis per hari dengan total target vaksinasi pada Desember 2021 mendatang sebanyak 37 juta jiwa.  (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Lansia menjalani vaksinasi di halaman Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 29 Oktober 2021. Data yang dihimpun dari Satgas Covid-19 Jawa Barat mencatat, penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat sudah mencapai 420 ribu dosis per hari dengan total target vaksinasi pada Desember 2021 mendatang sebanyak 37 juta jiwa. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM--Presiden Joko Widodo menegaskan kunci pengendalian pandemi seperti  vaksinasi harus dapat dirasakan merata dan setara di seluruh penjuru dunia. Sejalan dengan itu, di  tanah air pemerataan vaksinasi pun terus digencarkan guna memastikan setiap warga terlindungi. 

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan hal tersebut dalam keterangan  pers yang ditayangkan Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - Komite Penanganan COVID 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Jumat (29/10/2021). 

Reisa menyebutkan bahwa situasi penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus membaik  berkat kerja sama seluruh rakyat. Pada 28 Oktober 2021, jumlah kasus harian di Indonesia tercatat  tidak sampai 100 kasus per hari. Bahkan, sejak 15 Oktober 2021, konfirmasi harian sudah tercatat di  bawah 1.000 kasus. 

Menurut dr. Reisa, penurunan tren kasus baru mingguan secara umum mencapai 23%. Sementara  itu, jumlah kematian menurun 16% dibandingkan pekan sebelumnya. Selain itu, kasus aktif di  Indonesia kini berada di bawah 1%.  

Di tengah perkembangan baik tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 ini mengingatkan  bahwa lonjakan kasus masih terjadi di beberapa negara di dunia. Masyarakat Indonesia sebagai  bagian dari warga dunia harus tetap prihatin dan mendoakan agar situasi di negara lain dapat segera  membaik. Ia mengingatkan, pandemi di Indonesia hanya akan berakhir jika pandemi di seluruh dunia  juga berhenti. 

“Sebagaimana kita berprinsip bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka  merdeka dari pandemi COVID-19 adalah hak semua warga bangsa di dunia,” tegas Reisa. 

Sebagai Ketua G-20 setahun ke depan, Presiden Joko Widodo akan mengumandangkan ajakan  Recover Together, Recover Stronger atau ‘Pulih Bersama, Pulih untuk Menjadi Lebih Kuat’. Presiden  mengajak semua negara maju bekerja bersama memastikan akses terhadap vaksin COVID-19 merata  dan memerangi COVID-19 bersama-sama, dengan memastikan perawatan dan pencegahan juga  dilakukan oleh semua.  

Reisa juga menjelaskan bahwa pemerintah tetap memprioritaskan lansia untuk mendapatkan vaksin  COVID-19. Pemerintah terus mendorong pemerintah daerah dan TNI/Polri untuk mengevaluasi  vaksinasi lansia di daerahnya, serta menemukan pendekatan yang tepat terhadap lansia di wilayah  masing-masing.  

“Perlu kita ingat, bahwa kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih berat  dibandingkan kelompok usia muda. Maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa dijangkau kelompok lansia,” papar Reisa.

 

Untuk itu, pemerintah terus menambah sentra vaksinasi seluruh pelosok tanah air. Anggota keluarga  juga diminta lebih proaktif memberikan pemahaman kepada orang tua maupun anggota keluarga  yang lanjut usia agar bersedia untuk segera melakukan vaksinasi.  

Reisa mengingatkan, dari 21,5 juta lansia, masih kurang 40% di antaranya yang sudah mendapatkan  suntikan vaksin pertama. Sementara lansia yang telah mendapatkan dosis lengkap saat ini masih  kurang dari seperempat jumlah target vaksinasi. 

Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena kelompok lansia masih dibayangi risiko tertular  COVID-19 dan dapat menderita gejala yang berat, bahkan long COVID atau post COVID syndrome.  

Dokter Reisa juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara umum, yang  saat ini sudah mencapai hampir 60% dosis pertama dan hampir 40% di suntikan kedua.  

Halaman:

Editor: Adi Ginanjar Maulana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X