AYOBANDUNG.COM - Rencana pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta sempat membuat heboh publik.
Publik menentang hal tersebut karena Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh yang banyak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal menjelaskan alasan rencana tersebut.
Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Indonesia Diprediksi di Februari 2022
Ia mengatakan pemberian nama itu merupakan upaya untuk mendekatkan diri antara RI dan Turki.
Sebagai timbal balik, sambung dia, Turki mengizinkan agar nama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara diberi nama Ahmed Sukarno.
Dia menjelaskan, pemberian nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk di Jakarta sebagai konsekuensi atas nama Jalan Ahmed Sukarno di Ankara, lantaran status keduanya sebagai pendiri negara Turki dan Indonesia.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Tak Berkibar Saat Indonesia Juara Thomas, Taufik Hidayat Meradang
"Sebagai simbol kedekatan kedua bangsa yang sudah dimulai sejak abad ke-15, Turki setuju memenuhi permintaan kita untuk memberikan nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama Bapak Proklamasi kita, Ahmet Sukarno. Sesuai tata krama diplomatik, kita akan memberikan nama jalan di Jakarta dengan nama jalan Bapak Bangsa Turki," ujar Lalu dikutip dari Republika.co.id --jaringan Ayobandung.com, Senin, 18 Oktober 2021.
Menurut Lalu, yang berwenang menentukan lokasi jalan bukan pemerintah Indonesia atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Artikel Terkait
Angin Segar Datang! Saudi akan Buka Pintu Umrah bagi Jemaah Indonesia
Wow! Harta Karun Rp23 Miliar Ditemukan di Belakang Laci Rumah, Apa Itu?
Masjid Diserang, 10 Orang Sedang Sholat Ashar Tewas
Apple Tutup Aplikasi Alquran di China, Kenapa?
Putri Bill Gates Masuk Islam?