LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Tim cek fakta Ayobandung.com mendapatkan informasi seputar pendaftaran penerimaan vaksin nusantara. Informasi ini berbentuk pesan berantai di WhatsApp.
Dalam pesan itu disebutkan, masyarakat sudah bisa menerima vaksin nusantara dengan cara mendaftarkan diri dan melampirkan data diri kepada nomor yang tertera.
Baca Juga: Cara Daftar Vaksin Kabupaten Bandung Update Terbaru September 2021, Catat Link dan Lokasinya!
Berikut narasi lengkap pada pesan tersebut:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Yg minat gunakan Vaksin NUSANTARA silakan daftar ke prof Nidom,CA melalui nomor WA nya di : +62 811 372 683 dg mengirimkan data diri sbb :
Nama lengkap : .....
Umur : ....
Jenis kelamin: ....
Kota/provini domisili : ...
Tlp : ......
Utk pemetaan nantinya layanan di kota/Provinsi masing2
Tidak dipungut biaya alias GRATIS.....
Semoga Desember 2021 sdh bisa dilaksanakan secara masal di seluruh Puskesmas Indonesia, aamiin.
KABAR BAIK !* Vaksin Nusantara Dengan Teknologi Dendritik Diklaim Ampuh 100% Hancurkan Semua Jenis Virus Corona (alpha, beta, delta, delta plus, lambda & jenis virus lainnya) :
Yg minat gunakan Vaksin NUSANTARA silakan daftar ke prof Nidom,CA melalui nomor WA nya di : +62 811 372 683 dg mengirimkan data diri sbb :
Nama lengkap : .....
Umur : ....
Jenis kelamin: ....
Kota/provini domisili : ...
Tlp : ......
Utk pemetaan nantinya layanan di kota/Provinsi masing2
Tidak dipungut biaya alias GRATIS.....

-
Semoga Desember 2021 sdh bisa dilaksanakan secara masal di seluruh Puskesmas Indonesia, aamiin.
KABAR BAIK !* Vaksin Nusantara Dengan Teknologi Dendritik Diklaim Ampuh 100% Hancurkan Semua Jenis Virus Corona (alpha, beta, delta, delta plus, lambda & jenis virus lainnya) :
Baca Juga: Penyebab Penyumbang Terbesar Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia
• Efikasi: 100%
• Efektivitas: 100%
• Co-morbit: Aman
• Wanita Hamil: Aman
• Anak-Anak: Aman
• Status kehalalan: Halal
• Dosis Penyuntikan: 1x
• Perlu Booster: Tidak
• Menyuntikan mRNA: Tidak
• Menyuntikan virus yg dilemahkan (vaksinasi): Tidak
• Ada Zat Asing Yang Disuntikkan: Tidak (murni sel darah dari penerima suntikan)
• Imunoterapi: Ya
• Teknologi Digunakan: Dendritik Sel (Pertama di dunia teknologi Dendritic cell vaccine untuk Covid-19)
• KIPI: 0%
• Selesai Uji Tahap 3: Oktober 2021
Vaksin Nusantara Sudah Bisa Didapatkan Secara Pribadi/Menerima Permintaan Layanan Secara Individu*.
"Ini insya Allah AMAN, no KIPI no side effect jangka pendek maupun jangka panjang. Karena Nusantara sebenarnya bukan vaksin konvensional (memasukkan virus lemah atau benda asing buatan ke dalam tubuh manusia). Dia masuk kategori imunoterapi bukan vaksin, karena menyuntikan sel darah asli orang yg disuntik itu sendiri. Setelah sebelumnya sel darah tsb 'di-challenge/diadu' lawan campuran macam virus diluar tubuh. Darah yg disetting untuk menang tanding tadi dibersihkan lalu disuntikkan kembali ke dalam tubuh. Inilah yg disebut teknologi Dendritik Cell"
-Prof Nidhom-
--------------
Silahkan bantu share seluas-luasnya.
Selamatkan generasi bangsa.
• Efikasi: 100%
• Efektivitas: 100%
• Co-morbit: Aman
• Wanita Hamil: Aman
• Anak-Anak: Aman
• Status kehalalan: Halal
• Dosis Penyuntikan: 1x
• Perlu Booster: Tidak
• Menyuntikan mRNA: Tidak
• Menyuntikan virus yg dilemahkan (vaksinasi): Tidak
• Ada Zat Asing Yang Disuntikkan: Tidak (murni sel darah dari penerima suntikan)
• Imunoterapi: Ya
• Teknologi Digunakan: Dendritik Sel (Pertama di dunia teknologi Dendritic cell vaccine untuk Covid-19)
• KIPI: 0%
• Selesai Uji Tahap 3: Oktober 2021
Vaksin Nusantara Sudah Bisa Didapatkan Secara Pribadi/Menerima Permintaan Layanan Secara Individu*.
"Ini insya Allah AMAN, no KIPI no side effect jangka pendek maupun jangka panjang. Karena Nusantara sebenarnya bukan vaksin konvensional (memasukkan virus lemah atau benda asing buatan ke dalam tubuh manusia). Dia masuk kategori imunoterapi bukan vaksin, karena menyuntikan sel darah asli orang yg disuntik itu sendiri. Setelah sebelumnya sel darah tsb 'di-challenge/diadu' lawan campuran macam virus diluar tubuh. Darah yg disetting untuk menang tanding tadi dibersihkan lalu disuntikkan kembali ke dalam tubuh. Inilah yg disebut teknologi Dendritik Cell"
-Prof Nidhom-
--------------
Silahkan bantu share seluas-luasnya.
Selamatkan generasi bangsa.

-

-

-
Pemeriksaan Fakta
Informasi mengenai pendaftaran vaksin Nusantara ini langsung dibantah oleh sang penggagas, Dr. Terawan Agus Putranto.
Mantan Menteri Kesehatan ini mengungkapkan, informasi terkait pendaftaran tersebut tidak benar. Pihaknya belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.
“Saya belum membuka pendaftaran,” kata Terawan, dikutip dari situs Kominfo.
Dalam pesan pendaftaran vaksin Nusantara ini, masyarakat yang ingin divaksin diharapkan mendaftar kepada nomor yang tertera. Nomor itu merupakan salah satu peneliti vaksin Nusantara yaitu Prof Chairul A Nidom. Tapi, Prof Nidom langsung membantahnya.
"Bukan berasal dari saya, saya tidak tahu siapa yang membuat kemudian dikaitkan dengan nama dan nomor handphone saya," tegas dia saat dikutip oleh detikcom.
"Bukan berasal dari saya, saya tidak tahu siapa yang membuat kemudian dikaitkan dengan nama dan nomor handphone saya," tegas dia saat dikutip oleh detikcom.
Kesimpulan
Informasi seputar pendaftaran penerima vaksin Nusantara yang beredar di Whatsapp adalah tidak benar alias hoaks.
Sumber hoaks: Pesan berantai di Whatsapp
Link counter hoaks:
Artikel Terkait
CEK FAKTA: Link Subsidi Pulsa Rp200.000 dan Kuota 125 GB dari Kemendikbud
CEK FAKTA : Tabung Oksigen Medis Dapat Diganti Oleh Tabung Selam
CEK FAKTA: Hasil CT Value Sebagai Penentu Kesembuhan Pasien Covid-19
CEK FAKTA: Kurir Tetap Bekerja Meski Positif Covid-19?
CEK FAKTA: Tidak Benar Ketua BEM Unpar sebagai Otak Aksi Rusuh 24 Juli 2021
CEK FAKTA: Tunanetra Didenda Rp50.000 karena Salah Pakai Masker
CEK FAKTA: Tidak Benar Bantuan Rp1 Juta bagi Pemilik Kartu Vaksin
Keamanan Vaksin Covid-19 untuk Penderita Penyakit Komorbid, Cek Fakta Sekarang!
CEK FAKTA: Razia Zebra di 22 Titik Kota Bandung Mulai 31 Agustus 2021
CEK FAKTA: Informasi Biaya Tilang Terbaru di Indonesia dalam Pesan WhatsApp