LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Tim Advokasi Laporan Warga LaporCovid-19, Firdaus Ferdiansyah mencatat kasus kebocoran data pribadi warga terkait dengan kepentingan penanganan Covid-19 ternyata telah terjadi sejak 2020.
Kebocoran data itu disebabkan oleh adanya peretasan maupun lalainya pemerintah daerah dalam menjaga data pribadi milik warganya sendiri.
Firdaus langsung mengajak untuk melihat pada 29 Maret 2020 di mana ribuan data warga penerima bantuan sosial Covid-19 di Kota Tegal ternyata dibuka oleh pemerintah daerah setempat. Ia meyakini kalau kasus semacam itu juga terjadi di pemerintah daerah lainnya.
Baca Juga: Imun Vaksin Moderna Berapa Lama Bertahan?
"Saya yakin masih banyak pemda lain yang secara terang-terangan membuka data pribadi warganya," kata Firdaus dalam Diskusi Publik Keamanan Data Surveilans Digital untuk Kesehatan Masyarakat secara virtual dinukil Suara.com, Rabu (15/9/2021).
Keyakinan Firdaus itu dibuktikan dengan kasus serupa terjadi pada 15 Juli 2020. Di mana ribuan data penerima paket bantuan sosial Covid-19 Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 dibuka juga oleh pemda setempat.
Firdaus mengungkapkan kalau akhir-akhir ini menerima laporan warga soal adanya kejadian di salah satu daerah di Kalimantan Selatan di mana ada pihak yang membuka hasil tes Covid-19 beserta nama, alamat hingga nomor induk kependudukan (NIK) dari pasiennya.
"Sebenarnya cukup berbahaya kalau misalkan di lingkungan atau di kondisi sekitar kita tidak mendukung atau bisa jadi terjadi adanya diskriminasi terhadap pasien," ujarnya.
Baca Juga: 15 HP Infinix Terbaru 2021, Harga 1 Jutaan!
Artikel Terkait
Takut Dijebol Hacker? Begini Cara Mengamankan Informasi Data Pribadi
Data Pribadi Pengguna Aplikasi eHAC Indonesia Bocor, Ini Tindakan Kemenkominfo
Peretas Cina Diduga Bobol 10 Situs Kementerian dan BIN, Ini Respons Kominfo
Sertifikat Vaksin Palsu Dijual Rp200.000 per Sertifikat di Facebook
Penjual Sertifikat Vaksin Palsu di Bandung Ternyata Mantan Relawan Vaksin