AYOBANDUNG.COM - Maskapai penerbangan Saudia Airlines mendapat teguran keras dari pemerintah lantaran dianggap tidak profesional melayani penerbangan haji.
Setelah inisiden penundaan keberangkatan atau delayed belum lama ini, maskapai plat merah Kerajaan Arab Saudi tersebut diketahui kerap melakukan perubahan kapasitas kursi pesawat.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan bahwa kebijakan Saudia Airlines itu sangat merugikan jemaah.
"Banyaknya perubahan kapasitas seat (kursi) pesawat Saudia Airlines, ditambah dengan perubahan jadwal penerbangan, jelas berakibat pada jemaah, mulai dari terlambatnya proses visa hingga penempatan perhotelan di Madinah," kata Saiful Mujab dalam keterangan resminya, Selasa (6/6).
"Ketidakprofesionalan ini jelas merugikan jemaah dan tidak sejalan dengan jargon Saudi untuk memuliakan jemaah haji," tambahnya.
Peristiwa perubahan kapasitas pesawat Saudia terjadi sejak awal fase pemberangkatan jemaah haji. Saat itu, jemaah kloter 2 embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 02), dijanjikan oleh Saudia Airlines akan diterbangkan dengan pesawat berkapasitas 480 orang.
"Faktanya, Saudia Airlines ingkar dengan apa yang dijanjikan sendiri. Maskapai ini terbukti tidak sanggup mendatangkan pesawat berkapasitas 480. Malahan yang datang pesawat dengan kapasitas hanya 405 jemaah," ujar dia.
Hal ini, kata Saiful, membuat efek domino karena jadwal keberangkatan jemaah sudah disosialisasikan. Bahkan, jemaah JKS 02 sudah di asrama haji Bekasi dan siap diberangkatkan.
Dampak dari perubahan kapasitas seat ini dirasakan juga oleh jemaah pada kloter-kloter berikutnya.
Ketidakprofesionalan lainnya yang dilakukan Saudia Airlines adalah keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan.
Sampai hari ini, sudah tercatat ada lebih 10 kali perubahan jadwal penerbangan. Hal ini juga mengganggu kenyamanan jemaah, karena berdampak pada layanan di asrama haji, bahkan hingga hotel di Madinah.
"Saya minta Saudia Airlines profesional, bekerja sesuai kesepakatan dalam kontrak dan tidak seenaknya dan semaunya sendiri mengubah kapasitas seat pesawat dan jadwal penerbangan. Kita bisa melihat bersama bahwa hal itu juga berdampak pada terhambatnya proses visa jemaah haji di Jawa Barat," ujar Saiful Mujab.
Pihak pemerintah melalui Kementerian Agama sudah melakukan protes dan teguran keras terhadap Saudia Airline.
"Saudia Airlinea harus menepati janji, melayani jamaah dengan jujur. Saudia Airlines harus juga membuktikan mampu menerapkan prinsip khidmatul hujjaj syarafunlana," kata dia.***
Artikel Terkait
Viral Jemaah Haji Kelaparan karena Delay Saudi Airlines, Ini Respons Kemenag
Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit 2023, Catat Tanggalnya!
Tiga Alasan Utama Argentina Mau Lawan Timnas Indonesia di FIFA Match Day
Cuaca di Mekkah Capai 45 Derajat Celcius, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji
Harga dan Link Penjualan Tiket Indonesia vs Argentina, Besok Hari Terakhir!