Alasan Kristen Muhammadiyah Dibentuk, KrisMuha jadi Sorotan Publik

- Minggu, 4 Juni 2023 | 07:45 WIB
Inilah alasan tersebutnya Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha yang saat ini jadi perhatian publik (Muhammadiyah.co.id)
Inilah alasan tersebutnya Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha yang saat ini jadi perhatian publik (Muhammadiyah.co.id)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM-- Perkembangan kosmopolitik Muhammadiyah telah melahirkan varian baru yang dikenal sebagai Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha.

Varian ini mengacu pada orang Kristen yang menjadi simpatisan Muhammadiyah. Hal ini pun menyita perhatian publik.

Pasalnya Muhammadiyah adalah, salah satu
Organisasi Islam besar di Indonesia, namun, hal ini membuat banyak warganet yang mempertanyakan, alasan dibalik terbentuknya KrisMuha.

Baca Juga: Apa Itu Meme Pelan Pelan Pak Sopir yang Viral di Tiktok? Ternyata Ada Kaitannya dengan Sepeda Nabi Adam

Terbentuknya KrisMuha ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ulhaq yang kemudian diulas dalam buku Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan.

Menurut Fajar Riza Ulhaq selaku Ketua LKKS PP Muhammadiyah, buku ini menggambarkan situasi toleransi di wilayah terpencil di Indonesia, utamanya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Daerah pinggiran Indonesia yang dimaksud yakni Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT); Serui, Papua; dan Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Fajar menjelaskan bahwa munculnya fenomena KrisMuha dapat dijelaskan oleh adanya interaksi yang intens antara siswa-siswa Muslim dan Kristen dalam lingkungan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Baca Juga: Besok Taspen Bakal Cairkan Gaji ke-13 Pensiunan PNS, Cek Nominalnya di Sini!

Namun perlu dicatat, walau tergabung dalam Kristen Muhammadiyah, interaksi tersebut tidak menghilangkan identitas mereka sebagai penganut agama Kristen yang taat.

Selain itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009, namun memiliki kekurangan dalam hal data.

" Ini merupakan kontribusi Muhammadiyah dalam membangun generasi Indonesia yang lebih toleran, inklusif, dan terbiasa hidup bersama dalam perbedaan," kata Fajar, dilansir dari Muhammadiyah.co.id.

Fajar menambahkan bahwa tujuan utama dari buku ini adalah untuk membahas pluralitas agama dalam konteks pendidikan di Muhammadiyah.

Baca Juga: Lokananta Dihidupkan Lagi, Erick Thohir: BUMN Dorong Kemajuan Musik dan Seni Indonesia

Buku tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana Muhammadiyah mengelola perbedaan agama di tengah masyarakat yang beragam.

Halaman:

Editor: Nur Izzati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X