ARCAMANIK, AYOBANDUNG.COM -- Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) mengaku merasa dirugikan akibat terganggunya layanan perbankan mulai dari ATM, mobile banking hingg internet banking yang terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023 lalu.
Selain merasa dirugikan akibat layanan terganggu, nasabah pun kini merasa was-was akan uang yang disimpan di Bank BSI tiba-tiba lenyap. Pasalnya, beredar kabar bahwa 15 juta nasabah berhasil dikantongi oleh hacker yang bernama LockBit pasca gangguan layanan kemarin.
"Saya selaku nasabah BSI merasa dirugikan dengan terganggunya layanan perbankan kemarin. Hingga 5 hari saya tidak bisa melakukan transaksi, ditambah isu data dibobol hacker ini membuat saya sebagai was-was akan uang yang disimpan di Bank BSI," ujar salah seorang nasabah Bank BSI, Adi Ginanjar Maulana, Minggu, 14 Mei 2023.
Baca Juga: NGERI! Begini Kronologi Nasabah BSI yang Uang Rp378 Jutanya Hilang
Untuk itu, Adi berharap pihak BSI bisa memperbaiki layanan kembali normal secepatnya sehingga bisa digunakan kembali oleh nasabah. Selain itu, ia meminta pihak BSI agar bisa memperbaiki sistem perbankan yang kemarin diklaim baru saja diretas oleh hacker.
"Kita sebagai nasabah berharap semua layanan transaksi bisa kembali normal untuk digunakan. Apalagi, dengan isu data dibobol hacker ini pihak BSI bisa menjamin keamanan data dan dana nasabahnya. Saldo yang tiba-tiba lenyap adalah hal yang paling dikhawatirkan terjadi dengan adanya isu ini," jelas Adi.
Sementara itu, Teti Rohayati selaku nasabah Bank BSI juga mengungkapkan kegelisahan yang sama dengan Adi. Kerugian imateril yang terjadi akibat layanan yang terganggu menjadi dampak yang ia rasakan selama layanan BSI terganggu dalam sepekan terakhir.
"Ya jelas rugi ketika layanan BSI bermasalah, ketika mau transaksi aplikasi eror, ke ATM pun sama tidak bisa transaksi. Kita sebagai nasabah pasti berharap layanan terbaik diberikan oleh pihak bank, namun kemarin betul-betul terasa (layanan terganggu)," jelas Teti.
Baca Juga: Kacau! Uang Nasabah BSI Hilang Rp300 Juta, Kepala Cabang Minta Maaf
Terkait isu hacker yang membobol jutaan data nasabah BSI, Teti mengaku sangat khawatir. Pasalnya, semenjak layanan terganggu ia mengaku saldo yang ada di rekeningnya mengalami pengurangan. Padahal selama sepekan terakhir ia mengaku tidak melakukan transaksi apapun.
"Iya kalau saya ingat saldo saya ketika sebelum terjadi gangguan dan sesudah itu berkurang sekitar Rp200.000. Saya gak mempermasalahkan nominalnya, tapi ini memperlihatkan sistem keamanan BSI sangat rentan," jelasnya.
"Saya mulai besok (Senin, 15 Mei 2023) mau tarik seluruh dana di BSI, mau dipindah ke bank lain. Karena, tidak ada jaminan uang saya aman dari peretasan digital. Apalagi beredar isu dibobol hacker, lebih baik antisipasi saja," tandasnya.
Di sisi lain, Pengamat Ekonomi dari SBM ITB, Anggoro Budi Nugroho mengatakan, dugaan peretasan data nasabah BSI oleh hacker menjadi preseden buruk bagi perbankan Indonesia.
Baca Juga: BCA Error Hari Ini, Warganet: Kemaren Ketawain BSI, Sekarang Diketawain Balik
Artikel Terkait
BSI Mobile Diserang Ransomware, Virus Penyerang Enkripsi File Sebabkan Data Tak Terbaca, Apa Kata Pakar?
Kacau! Uang Nasabah BSI Hilang Rp300 Juta, Kepala Cabang Minta Maaf
NGERI! Begini Kronologi Nasabah BSI yang Uang Rp378 Jutanya Hilang