AYOBANDUNG.COM - Dunia perbankan Indonesia terancam oleh hacker.
Korban hacker kali ini adalah Bank Syariah Indonesia (BSI).
Diketahui bahwa BSI sudah mengalami error sejak Senin, 8 Mei 2023 lalu.
Otoritas BSI mengatakan bahwa error terjadi karena adanya maintenance dan akan segera pulih secara bertahap.
Baca Juga: Kacau! 3 Peserta Seleksi SNBT 2023 Ketahuan Curang, Langsung Dibawa Ke Polrestabes Setempat!
Namun, transaksi para nasabah BSI terpantau masih mengalami gangguan hingga artikel ini diterbitkan.
Akhirnya, Pakar Keamanan Siber sekaligus Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto muncul memberikan keterangan.
Sesuai dengan keterangan yang diunggah di akun Twitter miliknya, BSI dikonfirmasi telah menjadi korban virus malware ransomware.
Hacker diketahui telah mencuri data sebesar 1,5 terrabyte (TB) atau setara 1.500 gigabyte (GB).
Data tersebut diantaranya adalah 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang digunakan BSI.
Termasuk juga data-data penting seperti dokumen keuangan, dokumen legal dan data pelanggan.
Sedangkan untuk data pelanggan yang bocor adalah meliputi nama dan informasi pribadi hingga data transaksi di BSI.
Tak hanya itu, kabarnya data tersebut akan dilelang di situs dark web.
Artikel Terkait
Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) Bermasalah, Saham BRIS Ambruk
FIX! Layanan BSI Mobile Eror Akibat Serangan Siber, Data Pribadi dan Uang Nasabah Aman?
BSI Error Diduga Kena Virus Ransomware, Ternyata Pernah Kejadian di BI, Bagaimana Cata Mengatasinya?
BSI Mobile Diduga Kena Retas, DPR Soroti Keamanan Siber Perbankan
DATA dan PASSWORD Pengguna BSI Mobile Bocor Usai Layanan Eror, Diduga Dicuri Hacker
Waduh! Lockbit Ancam Sebar Data Pengguna Jika BSI Tak Bayar Tebusan