Mengenal Istilah Munggahan, Tradisi Unik yang Dilakukan oleh Warga Sunda Jelang Bulan Ramadhan

- Selasa, 21 Maret 2023 | 05:47 WIB
Tradisi Unik Munggahan
Tradisi Unik Munggahan

AYOBANDUNG.COM - Bulan Ramadan 1444 H tinggal menghitung hari, umat Islam mulai menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan untuk menyambut datangnya bulan suci ini.

Di Indonesia, kegiatan menyambut bulan suci Ramadan biasanya diisi dengan aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun setiap tahunnya atau disebut sebagai tradisi.

Tradisi menyambut bulan suci Ramadan ini memiliki keunikan masing-masing dan berbeda di setiap daerah di Indonesia.

Seperti tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Barat khususnya suku Sunda.

Baca Juga: Bojong Kunci : The History of Opak Taste

Masyarakat Sunda yang beragama Islam memiliki tradisi unik menjelang datangnya bulan Ramadhan, yakni tradisi munggahan yang memiliki arti naik.

Tradisi munggahan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyucikan diri atau Kuramas, bebersih rumah, tempat ibadah atau makam.

Kegiatan lain seperti syukuran biasanya dilakukan bersama keluarga atau kerabat, contohnya botram atau makan bersama, berdoa bersama dan saling memaafkan.

Selain itu, untuk membahagiakan orang terkasih biasanya melaksanakan munggahan dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan! Suasana Mencekam Bakal Melanda 21 Maret 2023, Masyarakat Harus Waspada dan Hati-hati

Bisa juga dengan mengisi waktu luang menjelang bulan Ramadan dengan berziarah (nadran) ke makam keluarga atau kerabat yang ada di kampung halaman, serta mengamalkan sedekah munggah yakni sedekah sehari menjelang datangnya bulan puasa Ramadan.

Istilah munggahan sendiri merupakan tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan yang biasanya dilakukan di akhir bulan Sya'ban atau satu-dua hari menjelang bulan Ramadan.

Tradisi Munggahan berasal dari kata unggah dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti naik, atau bermakna sebagai prosesi menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh kemuliaan.

Sehingga masyarakat islam terutama suku Sunda merasakan kebahagiaan dan dinaikkan derajatnya.

Halaman:

Editor: Dian Naren

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X