Polemik Bufffer Zone Usai Kebakaran Depo Plumpang, Tuai Pro-Kontra Penduduk Sekitar Harus Relokasi

- Selasa, 7 Maret 2023 | 16:02 WIB
Kondisi Depo Plumpang Pasca Kebakaran dilihat dari kamera udara  (https://polri.go.id/berita-polri/3799)
Kondisi Depo Plumpang Pasca Kebakaran dilihat dari kamera udara (https://polri.go.id/berita-polri/3799)

AYOBANDUNG.COM - Polemik pembuatan buffer zone oleh Pemerintah di sekitar Depo Plumpang yang berlokasi di Jl. Tanah Merah Bawah Rt 12 Rw 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Pro-Kontra relokasi permukiman penduduk dan depo Plumpang milik Pertamina terjadi setelah adanya kebakaran hebat pada Jumat malam (03/03/23).

Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan jika hal ini sudah direncanakan oleh pemerintah untuk menempatkan Buffer Zone atau Zona Aman sejak tahun 2009.

Baca Juga: DPR akan Panggil Pertamina Soal Kebakaran Depo Plumpang

“Ya konsep 2009 itu kan sudah ada, awalnya bersama Pemda bersama Pemerintah pusat Pertamina dari tembok yang ada, ada Buffer Zone selebar 50 m,” ungkap PJ Gubernur DKI Jakarta dikutip dari youtube KompasTV (07/03/23).

Namun hingga kebakaran depo Plumpang terjadi, sampai saat ini belum adanya Gerakan mewujudkan hal tersebut.

Heru Budi Hartono menjelaskan mengapa Buffer Zona hingga saat ini belum terealisasikan dikarenakan adanya kebijakan lain dari Pertamina.

“Namun mungkin ada kebijakan lain waktu itu dari Pertamina hingga hal ini tidak terwujud sampai saat ini,” ungkap Heru Budi Hartono.

Baca Juga: Menteri BUMN Bakal Bikin Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang

Tak hanya menjelaskan pembangunan Buffer Zone atau Zona Aman yang tertunda, Heru Budi Hartono juga menghendaki jika rencana ini harus segera diwujudkan karena depo Plumpang memiliki resiko yang besar yang menyangkut nyawa apalagi diketahui kebakaran depo Plumpang yang terjadi pekan lalu telah menewaskan belasan korban jiwa dan puluhan orang terluka.

Lain halnya dengan Menteri BUMN, Erick Thohir yang mengungkapkan jika reklamasi Depo Plumpang milik pertamina ini akan dipindahkan ke tanah Pelindo dan lahan akan siap bangun di akhir tahun 2024.

“Bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo itu ya, kita sudah koordinasi dengan Pelindo itu lahannya akan siap dibangun akhir 2024,” ungkap Erick Thohir.

Erick Thohir juga mengungkapkan jika pembangunan kilang di lahan Pelindo dimungkinkan akan membutuhkan waktu 2 – 2,5 tahun.

 Baca Juga: Warga Depo Pertamina Plumpang Punya KTP-IMB, Dapat Ganti Rugi Kebakaran?

Halaman:

Editor: Arendya Nariswari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X