LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Gempa berkekuatan besar mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 lalu.
Gempa dahsyat tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 50 ribu orang.
Ribuan bangunan runtuh akibat gempa.
Baca Juga: BMKG Deteksi Hawa Horor, Ada Zona Sesar Mirip Pemicu Gempa Turki di Indonesia
Orang-orang harus kehilangan keluarga dan tempat tinggalnya.
Setelah gempa besar terjadi, gempa susulan terus menguncang Turki.
Kondisi pasca gempa digambarkan seperti kiamat oleh Kepala Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley.
Saat mengunjungi daerah yang dilanda gempa ia melihat kondisi 'apokaliptik'.
Baca Juga: Gempa Kembali Mengguncang Turki, 3 Orang Tewas dan Ratusan Orang Luka-luka
"Hanya ada satu cara untuk menggambarkan apa yang saya lihat hari ini: apokaliptik," kata Direktur Eksekutif badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu setelah mengunjungi kota Antakya di Provinsi Hatay, Turki pada Sabtu (25/2/2023) waktu setempat, seperti diberitakan Republika.
David menyebut, rumah, sekolah, dan pertokoan hancur.
Semua telah rata dengan tanah.
"Skala kehancuran di sini benar-benar tidak dapat dipahami," ujar Beasleyy menambahkan.
Baca Juga: Alih-alih Menyelamatkan Diri, Dua Perawat di Turki Memegangi Inkubator selama Gempa Terjadi
Dilaporkan Reuters, pejabat itu menuturkan dalam sebuah pernyataan, situasi di pihak Suriah juga merupakan malapetaka di atas bencana. Dia merujuk pada perang saudara selama 12 tahun terakhir. Gempa memang mengguncang perbatasan yang masuk wilayah Turki dan Suriah.
Artikel Terkait
Gempa Dahsyat Turki Terus Memakan Korban Jiwa! 19.350 Orang Meninggal, 123 WNI Berhasil Dievakuasi
Update Korban Jiwa Gempa Bumi Turki - Suriah Bertambah, 20.723 Meninggal Dunia
Demi Kemanusiaan, Perbatasan Turki - Armenia Kembali Dibuka Setelah 35 Tahun Ditutup
Jumlah Korban Tewas Gempa Turki Capai 29000 Lebih, PBB Merasa Gagal Selamatkan Penduduk Suriah
Gelombang Kedua Misi Kemanusiaan RI untuk Turki Rencananya Tiba Hari Ini