Madu dapat mengandung spora botulisme. Orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua memiliki pertahanan yang menghentikan pertumbuhan bakteri, sedangkan bayi memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Bayi di bawah 12 bulan tidak boleh mengonsumsi madu.
Orang juga bisa alergi terhadap madu. Alergi ini biasanya terkait dengan kontaminasi madu dengan serbuk sari, bukan racun lebah. Orang yang alergi sengatan lebah belum tentu alergi terhadap madu. Saat diproduksi, madu bisa saja terkontaminasi dengan serbuk sari dari pohon dan tanaman lain.
Gejala reaksi alergi terhadap madu meliputi bersin, gatal-gatal, mata berair, dan pilek. Jika reaksinya parah, bisa menyebabkan napas pendek, perasaan sesak di dada, dan kesulitan bernapas. Jika parah, segera dapatkan perawatan.
Penelitian tidak menunjukkan bahwa madu adalah alternatif dari obat asma. Namun, madu dapat membantu meredakan beberapa gejala asma seperti batuk. Madu saja tidak dapat menangani gejala asma secara efektif. Perawatan tambahan termasuk mengurangi paparan alergen, berhenti merokok, dan memakai inhaler juga diperlukan. (Ventriana Berlyanti)