Remaja yang Jarang Olahraga Miliki Risiko Depresi yang Tinggi?

- Selasa, 10 Maret 2020 | 10:19 WIB
[Ilustrasi] Remaja berolahraga. (Pixabay)
[Ilustrasi] Remaja berolahraga. (Pixabay)

LONDON, AYOBANDUNG.COM – Sebuah studi terbaru menunjukkan ada relasi antara aktivitas fisik dan risiko href="https://www.ayobandung.com/tag/-depresi"> depresi pada orang dewasa. Penelitian tersebut menyatakan, href="https://www.ayobandung.com/tag/olahraga">olahraga dapat mengimbangi kecenderungan genetik terhadap href="https://www.ayobandung.com/tag/-depresi"> depresi.

Orang dewasa dengan risiko genetik yang berolahraga secara teratur memiliki sedikit kemungkinan mengalami href="https://www.ayobandung.com/tag/-depresi"> depresi. Hasil penelitian tersebut berlaku juga pada remaja yang merupakan kelompok rentan href="https://www.ayobandung.com/tag/-depresi"> depresi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan satu jam href="https://www.ayobandung.com/tag/olahraga">olahraga sedang hingga keras setiap hari untuk remaja. Waktu tersebut di luar aktivitas apa pun yang mereka lakukan di sekolah.

AYO BACA : Beruntunglah Remaja yang Tak Pacaran, Ini Kata Peneliti

Sebuah studi prospektif yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Psychiatry edisi Maret menemukan, aktivitas ringan bahkan dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Para peneliti melihat aktivitas remaja pada usia 12, 14 dan 16 tahun. Para partisipan memakai perangkat yang disebut akselerometer yang dapat terus mengukur aktivitas mereka pada siang.

Penulis pertama pada studi baru, Aaron Kandola, dari University College London, mengatakan remaja menghabiskan rata-rata hampir 9 jam sehari untuk kegiatan yang tidak banyak memerlukan aktivitas fisik. Kebiasaan tersebut dinilainya sulit diubah secara signifikan.

AYO BACA : 8 Bulan Jadi TKW di Arab Saudi, Warga Padalarang Depresi

Menurut Kandola, butuh waktu lama untuk mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk aktivitas yang itu-itu saja.

"Mungkin berguna untuk membangun aktivitas yang lebih ringan, misalnya dengan membentuk kembali kegiatan berolahraga di lingkungan sekolah," ujarnya.

Seorang profesor ilmu gerakan manusia di Old Dominion University, Xihe Zhu, mengatakan, beberapa latihan fisik jauh lebih baik dibandingkan yang tidak berolahraga sama sekali. Zhu adalah penulis pertama pada studi serupa tahun 2019 yang 35 ribu anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun di Amerika Serikat (AS).

Studi tersebut menyatakan, anak dan remaja yang tidak berolahraga mengalami risiko dua kali lipat memiliki masalah kesehatan mental. Utamanya, yang berkaitan dengan kecemasan dan href="https://www.ayobandung.com/tag/-depresi"> depresi dibandingkan mereka yang rutin berolahraga.

Seorang peneliti di University College Cork, Elaine McMahon, mempelajari lebih dari 11.000 anak berusia 13 hingga 15 tahun di 10 negara. Penelitian tersebut menemukan hanya 13,6% dari mereka yang memenuhi pedoman aktivitas fisik direkomendasikan yaitu 60 menit per hari.

AYO BACA : Konten Media Sosial Pemicu Terbesar Remaja Depresi

Halaman:

Editor: M. Naufal Hafizh

Tags

Terkini

Cara Beli Obat Online Lewat K24Klik

Kamis, 23 Februari 2023 | 18:44 WIB

3 Cara Mudah Mulai Hidup Sehat di 2023

Selasa, 3 Januari 2023 | 15:45 WIB
X