CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Kabupaten Cianjur tengah mengupayakan penyerapan APBD bisa maksimal sehingga akhir tahun nanti mampu mencapai 100%.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Cianjur Dedi R Sudrajat mengatakan, angka penyerapan anggaran sebesar 60% bisa jadi berubah karena sampai saat ini masih terdapat beberapa pekerjaan yang belum kelar. Sesuai mekanisme, penyerapan anggaran akan tercatat setelah terjadi pengeluaran.
"Kalau melihat angka (60%), sebetulnya sudah cukup ideal dengan sisa waktu tahun ini sekitar 3 bulan lagi. Masih ada pekerjaan yang belum selesai sehingga belum ada tagihan dari pihak ketiga. Kalau sudah ada (tagihan), mungkin bisa di atas 60%," terang Dedi di komplek Pendopo Cianjur, Kamis (1/10/2020).
Besaran APBD Kabupaten Cianjur tahun ini di kisaran Rp3,6 triliun. Mayoritas, APBD digunakan untuk belanja langsung atau gaji pegawai di kisaran 50% lebih.
"Penyerapan anggaran cukup besar dari gaji pegawai. Hingga triwulan ketiga sudah terserap 75% sesuai tahapan. Tersisa 25% lagi untuk triwulan keempat," jelas Dedi.
Dedi optimistis penyerapan anggaran murni bisa tercapai 100% hingga akhir tahun nanti. Namun untuk anggaran perubahan 2020, Dedi menuturkan harus melihat jenis-jenis kegiatannya.
"Untuk anggaran perubahan, kegiatannya sebagian fisik dan sebagian lagi pemeliharaan," tandasnya.