CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Aktivitas pembangunan yang tanpa izin dan sepengetahuan juru kunci (kuncen) telah merusakkan Situs Matangaji di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Sultan Sepuh Cirebon berencana melaporkannya.
Situs Matangaji merupakan lokasi keramat Sultan V Kasepuhan Cirebon, Sultan Muhammad Sofiudin. Sultan ini dikenal pula dengan nama Matangaji.
Kuncen Situs Matangaji, Kurdi menyebutkan, selama dua pekan terakhir diketahui ada pembangunan di sekitar lokasi.
Namun, dia mengaku tak pernah menerima permintaan izin. Karenanya, dia pun tak mengetahui jenis pembangunan yang tengah dilakukan, hingga merusakkan tempat keramat yang dijaganya selama sekitar 18 tahun belakangan ini.
"Tidak ada orang yang minta izin (membangun sesuatu). Saya juga tidak tahu mau bangun apa," ungkapnya.
Kurdi terkejut ketika pertama kali mendapati Situs Matangaji sebagian menyisakan serakan batu bata merah. Material yang berukuran besar itu sebelumnya membentuk objek layaknya pertapaan.
Dilengkapi sumur yang letaknya berdekatan, Situs Matangaji selama ini diyakini sebagai salah satu petilasan Sultan V Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Kata orang tua, Sultan Matangaji pernah tinggal di Kampung Melangse sini," bebernya.
Matangaji, imbuhnya, dinilai telah membawa pengaruh dalam penyebaran Islam di kampung tersebut.
Kini, objek itu ditimpa reruntuhan tanah yang diurug menggunakan alat berat. Kerusakan dialami pula sebatang pohon berusia ratusan tahun yang tumbuh di sekitar lokasi.
"Sudah tua, ratusan tahun, tapi hampir setiap hari panen (buah)," katanya.
Bukan saja situs dan pohon tua, aktivitas itu pula menyebabkan akses menuju lokasi ditutup. Sebelumnya, dia biasa melalui Gang Situgangga.
"Sekarang harus lewat Sungai Melangse," cetusnya.
Menurutnya, sebelum rusak, Situs Matangaji tak jarang didatangi peziarah, baik kerabat keraton maupun warga luar keraton.