BEKASI, AYOBANDUNG.COM -- Warga Kota Bekasi, khususnya yang terdampak banjir parah terlihat mulai merenovasi rumah. Bukan untuk urusan estetika, melainkan agar mencegah air tidak masuk ke dalam rumah saat banjir melanda.
Salah satu yang melakukan hal itu adalah Ranto, warga Perumahan Margahayu, Bekasi Timur. Dia menyewa jasa tukang untuk meninggikan permukaan lantai rumahnya menjadi 1,5 meter. Ini berkaca dari pengalaman kemarin saat rumahnya kemasukan air hingga batas paha orang dewasa.
“Buru-burulah kita ini ninggiin lantai, apalagi katanya puncak musim hujan masih Februari,” katanya saat dihubungi Ayobekasi.net, Rabu (15/1/2020).
Dia mengaku pesimistis dengan upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam mencegah banjir terulang kembali. Ranto sadar diri lokasi perumahannya berada di dataran rendah dan dekat dengan kali.
AYO BACA : KP2C Ajukan 4 Rekomendasi Cegah Banjir Bekasi dari Luapan Sungai Cileungsi
“Enggak usah nunggu-nunggu pemerintah (untuk mencegah banjir terulang). Belum ada yang berhasil menanggulangi banjir selama ini. Jadi, lebih baik kita berusaha sendiri, minimal supaya kalau banjir masuk rumah enggak tinggi-tinggi banget. Kalau bisa enggak usah masuk rumah airnya,” ujarnya.
Upaya serupa dilakukan Farisah, warga Perumahan Irigasi Danita yang awal tahun lalu ‘kebagian’ banjir hingga 1,5 meter. Bukan cuma meninggikan permukaan lantai, ia bahkan mengurug ulang tanah dan berencana membuat lubang biopori di halaman rumah.
“Ninggiin lantai sih pasti ya. Semua yang abis kebanjiran pasti langsung ninggiin (lantai). Saya tambahin bikin lubang biopori biar ada resapan tanah,” katanya.
Dia mengaku mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk merenovasi rumahnya menjadi tahan banjir. Untuk membayar jasa tukang saja, ia merogoh kocek hingga lebih dari Rp 10 juta.
AYO BACA : Pembersihan Lumpur Sisa Banjir Bekasi Alami Berbagai Kendala
“Belum beli bahan bangunan segala macam. Dibela-belain karena kalo kebanjiran terus juga kan capek bukan main,” ujarnya.
Salah satu tukang bangunan, Ujang mengaku kebanjiran pekerjaan merenovasi rumah di Bekasi. Mulai dari meninggikan permukaan lantai, memperbaiki plafon yang bocor, hingga diminta membersihkan rumah yang kebanjiran.
“Satu paket gitulah. Sambil ngerjain atap sambil beresin rumah juga. Lumayan rezeki,” katanya.
Sejak tahun baru, ia bersama dua temannya sudah mengerjakan dua proyek renovasi rumah di wilayah Bekasi Timur. Bayarannya pun terbilang cukup besar, dari kisaran Rp 5 juta hingga Rp 20 juta.