Shin Tae-yong Muncul Pasca Sanksi FIFA Urung, Khawatir Kontrak Timnas Indonesia Raib?

AYOBANDUNG.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersuara usai sanksi FIFA tak diterapkan kepada Indonesia karena Tragedi Kanjuruhan, di Malang, pada 1 Oktober lalu.

Tadinya, pemerintah harap-harap cemas karena khawatir sanksi FIFA dijatuhkan lantaran Tragedi Kanjuruhan jadi insiden sepak bola dunia terburuk kedua sepanjang sejarah.

Banyak yang berspekulasi bila sanksi FIFA diturunkan. Mulai dibatalkannya event Piala Dunia U20 di Indonesia, gagalnya Timnas Indonesia U20 ikut Piala Asia U20, hingga kontrak Shin Tae-yong yang kemungkinan tak diperpanjang.

Baca Juga: Filosofi Sepak Bola Shin Tae-yong Selamatkan Iwan Bule di PSSI

Hal ini cukup wajar, karena selain tragedi yang begitu menyita perhatian dunia, yang jatuh menjadi korban kesewenangan aparat usai pertandingan Liga 1 itu totalnya hingga 700-an orang lebih.

Di antara para korban, 132 nyawa melayang. Mereka adalah para suporter di mana 33 di antaranya merupakan anak kecil, kendati dua orang di dalamnya adalah anggota polisi.

Meski enam orang kemudian ditetapkan menjadi tersangka, hingga kini kasus masih didalami, terlebih banyak dugaan pelanggaran HAM yang berimbas pula pada pendataan jumlah korban.

Shin Tae-yong sendiri baru buka suara usai sanksi FIFA tak turun. Apakah karena khawatir bila sanksi itu turun dirinya tak bisa lagi mengabdi di Indonesia?

Baca Juga: Pilih Jadi Pengacara Rizky Billar, Ini Rekam Jejak Hotma Sitompul: Pernah Heboh Gara-gara Kasus Ini!

Shin sendiri menyampaikan bela sungkawa untuk para korban tragedi tersebut. Setidaknya dalam dua unggahan Instagramnya yakni pada 3 Oktober 2022 dan 12 Oktober 2022.

Pada 3 Oktober kemarin, lewat Instagram @shintaeyong7777, Shin hanya mengunggah gambar dengan tulisan berduka cita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut.

Namun pada unggahan 13 Oktober 2022, dirinya menyampaikan pesan yang cukup panjang, sampai-sampai menyatakan kesiapan mundur dari kursi pelatih Timnas Indonesia.

Ini berkaitan dengan tuntutan masyarakat yang ingin Mochamad Iriawan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI karena dinilai tidak becus mengurusi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Renungan Katolik Injil Lukas 12:1-7 Jumat 14 Oktober 2022 Waspada dan Kita Berharga Dihadapan Tuhan