Ada beberapa iklan produk kecantikan pemutih kulit yang menyatakan produknya bisa membuat kulit tampak putih. Lalu ada produk lain menyatakan kulitnya akan lebih putih jika menggunakan produknya tersebut.
Iklan-iklan tersebut telah menempatkan kulit putih lebih indah di pandang mata dibandingkan warna kulit lainnya, seperti hitam, sawo matang atau kuning. selain warna kulit putih berarti kurang indah di pandang mata. Dalam iklan tadi warna kulit ditempatkan pada lapisan paling tinggi di banding warna-warna kulit lainnya.
Iklan kecantikan pemutih kulit telah meninggikan warna kulit putih sebagai kelompok yang lebih baik di banding warna-warna kulit lainnya, jadi ada kesan terjadi pembedaan warna kulit di antara warna-warna kulit atau ciri-ciri fisik masyarakat khususnya di Indonesia.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai warna kulit sehingga masyarakat Indonesia sering di sebut masyarakat multikultural yang salah satunya adalah perbedaaan warna kulit. Dengan demikian tidak mungkin warna kulit Indonesia harus atau bisa putih dan itu memang tidak akan mungkin terjadi. Warna kulit sebagai bagian dari ciri-ciri ras tidak dapat di ubah secara permanen, misalnya dari hitam ke putih atau dari warna kulit sawo matang ke putih.
Pembedaan-pembedaan secara fisik dalam istilah sering di sebut rasisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasisme diartikan sebagai rasialisme. Di mana rasialisme adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda. adi, rasisme merupakan paham diskriminasi suku, agama, ras, adat (SARA), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu (biologis).
Rasisme secara umum dapat diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras. Tindakan-tindakan rasisme terjadi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, hiburan, dan lain sebagainya. Adanya perilaku rasisme tersebut bisa menyebabkan perpecahan, baik antarsesama maupun golongan tertentu.
Kualitas masyarakat tidak ditentukan oleh ciri-ciri fisik atau ras, tetapi oleh kualitas diri atau skill yang diperoleh karena usaha atau latihan-latihan sehingga mempunyai kualitas diri yang sesuai dengan standar umum. Tidak ada warna kulit yang paling unggul ataupun lebih hebat dari warna kulit lainnya, yang membedakan hanya kemampuan diri sebagai hasil dari perjuangan diri bukan keturunan atau otomatis.
Sudah banyak bukti bahwa warna kulit tidak menentukan kualitas, misalnya saat petinju Mike Tyson sedang berada di puncak kejayaannya sebagai petinju pada tahun 1980-an, pada waktu tersebut petinju warna kulit apapun dia kalahkan karena dia punya kualitas yang tinggi. Lalu ada Barack Obama ketika menjadi Presiden AS pada 4 November 2008, Barack Obama terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Dia terpilih menjadi presiden ke-44 AS dan menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang terpilih memimpin Gedung Putih.
Sudah saatnya merubah pikiran memiliki warna kulit khususnya warna kulit putih dianggap paling unggul. Bukan warna kulit yang harus dibandingkan atau mungkin disombongkan, tetapi kualitas diri yang harus ditonjolkan atau dibandingkan. Tidak akan pernah ada pertandingan sepak bola antar warna kulit, tetapi antar klub atau negara, atau pertandingan apapun berdasarkan warna kulit. Sebuah kompetisi hasilnya ditentukan oleh kualitas diri atau kemampuan bukan warna kulit, jadi warna kulit apapun bisa menjadi pemenang suatu kompetisi karena kehebatannya.