Oleh Luqman Hakim Gunadibrata*
THAILAND berhasil kembali menasbihkan diri sebagai raja sepak bola di kawasan Asia Tenggara setelah berhasil menjuarai ajang Piala AFF 2022. Sebelumnya Thailand juga menjuarai ajang ini.
Ini merupakan gelar Piala AFF ketujuh yang dimiliki Thailand. Yang lebih spesial lagi, ini merupakan gelar juara beruntun ketiga kali yang diraih oleh mereka. Mano Polking pun selaku pelatih berhasil masuk ke jajaran pelatih yang berhasil membawa Thailand menjuarai Piala AFF secara beruntun.
Di partai puncak, pasukan Gajah Perang berhasil menyingkirkan Vietnam dengan agregat 3-2. Di leg pertama, kedua tim bermain imbang 2-2 di kandang Vietnam. Dan di leg kedua, Thailand berhasil mengalahkan Vietnam 1-0 lewat gol tunggal sang kapten, Theerathon Bunmattan.
Padahal awalnya banyak sekali keraguan yang menghampiri kubu anak asuhan Mano Polking ini. Pasalnya, sebanyak 8 pemain utama mereka tidak bisa ikut ke gelaran AFF edisi 2022.
Sebut saja pemain terbaik mereka, Chanatip Songkrasin. Selain itu masih ada nama Supachok Sarachat, Supachai Chaided, Thitiphan Puangchan, Manuel Bihr, dan lainya. Walaupun begitu, pelatih mereka, Mano Polking mampu meramu tim sesuai dengan skuad yang ia miliki.
Sepanjang berlangsungnya turnamen, Thailand hanya kalah satu kali, saat menghadapi Malaysia di smifinal leg pertama hanya dengan skor tipis 1-0. Sisanya, mereka berhasil hanya ada dua tim lainya yang mampu menahan mereka. Indonesia saat bermain di fase grup dengan skor 1-1, dan Vietnam di final leg pertama dengan skor 2-2.
Di partai final leg kedua ini, sebenarnya Thailand hanya membutuhkan hasil imbang saja. Namun sepertinya hal tersebut tidak akan terjadi . Sebab Polking berujar bahwa mereka akan tetap tampil menyerang.
“Saya berjanji satu hal, kami tidak akan hanya mencoba bertahan karena kami tahu betapa berbahayanya bermain dengan skor imbang. Kami di sini untuk memainkan permainan kami, untuk membangun apa yang kmai lakukan dengan baik di pertandingan pertama dan tentunya kami bermain untuk menang,” ucap Polking saat sesei konferensi pers sebelum laga.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2023, Raih Masa Depan Lebih Cerah!
Klaim tersebut pun diamini oleh pelatih Vietnam, Park Han-Seo.
“Thailand tidak akan senang dengan hasil imbang, saya yakin mereka akan memainkan sepak bola menyerang. Saya terkejut mereka bermain dengan tiga bek (di leg 1), mungkin karena tekanan bermain tandang. Tapi, saya berharap mereka akan kembali bermain dengan dua bek tengah dan memainkan sepak bola menyerang yang juga akan kami lakukan,” balas Han-Seo saat konferensi pers sebelum laga.
Dan benar saja, dari komposisi kedua tim tidak ada tanda-tanda mereka untuk bermain aman. Apalagi untuk Vietnam yang sangat membutuhkan kemenangan. Park Han-Seo yang ingin memberikan gelar juara pada pertandingan terakhirnya, menurunkan formasi menyerang dengan 5-3-2 andalanya yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi 3-5-2 saat menyerang.
Kiper Dang Van Lam masih menjadi pejaga utama gawang Vietnam. 5 di depanya ada nama Que Ngoc Hai, Doan Van Hau, Nguyen Thanh Binh, Bui Hoang Viet Anh, dan Vu Van Thanh yang juga mencetak gol cantik di leg pertama untuk menyelamatkan Vietnam dari kekalahan.
Baca Juga: Hukuman Bharada E Bisa Lebih Berat dari Kuat Maruf, Pengacara Brigadir J Cemaskan Hal Ini
Artikel Terkait
Indonesia Gagal 'Maning' Melaju ke Final Piala AFF, Masih Percaya ke Shin Tae-yong atau Ganti Saja?
Shin Tae-yong Minta Maaf Tak Bisa Bawa Indonesia ke Final Piala AFF 2022
Final Ideal, Thailand Hadapi Vietnam di Piala AFF 2022
Benarkah Timnas Indonesia Dibubarkan Usai Ditaklukan Vietnam dalam Piala AFF 2022? Ini Kata Iwan Bule