Mengulik Aktivitas Hunian Manusia Pawon

- Rabu, 12 Juni 2019 | 19:54 WIB
Tim Arkeolog Jawa Barat bersama warga sekitar melakukan ekskavasi di situs bersejarah Gua Pawon. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari sisa-sisa kehidupan peninggalan Manusia Pawon. | Foto: Muhammad Bahrul Ulum
Tim Arkeolog Jawa Barat bersama warga sekitar melakukan ekskavasi di situs bersejarah Gua Pawon. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari sisa-sisa kehidupan peninggalan Manusia Pawon. | Foto: Muhammad Bahrul Ulum

Sinar matahari merasuk melalui celah dinding gua, menuntun kita pada sebuah tempat bersejarah. Jika dilihat sekilas nampak seperti gua pada umumnya yang dipenuhi riuh decitan kelelawar.

Namun, jika masuk lebih dalam lagi, kita akan menemukan situs yang menjadi saksi bisu bagaimana penghuni terdahulunya hidup dan berkehidupan. Penghuni yang biasa disebut ‘Manusia Pawon’.

Situs Gua Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, bukan lagi sebuah tempat tersembunyi yang jauh dari sorotan masyarakat. Situs ini justru menjadi salah satu pusat perhatian sejak ditemukannya tujuh  kerangka manusia purba oleh para arkeolog. 

Penelitian perihal Manusia Pawon ini bukan penelitian yang sederhana. Membutuhkan waktu 16 tahun hingga akhirnya bisa menemukan tujuh kerangka manusia purba dan jejak lainnya yang ditinggalkan peradaban terdahulu. 

Gua Pawon dipilih bukan tanpa alasan, tempat ini merupakan sumber dari sebuah peradaban besar. Menurut Ketua Tim Arkeolog Jawa Barat, Lutfi Yondri, penelitian panjang ini diawali oleh penemuan artefak di aliran Sungai Cibukur oleh sekumpulan geolog yang tergabung dalam Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB).

Mereka kemudian berasumsi jika ditemukan artefak, maka siapa manusia pemiliknya? Rasa penasaran itu mengantarkan mereka mereka ke Gua Pawon yang berjarak kurang lebih 40 meter dari aliran Cibukur. 

Sejak 2003 dilakukanlah penggalian, dan ditemukan rangka manusia purba bagian rahang atas dan rahang bawah. Mereka menemukan dua manusia purba di periode 5600 tahun dengan pola budaya yang berbeda.

Tahun ini, Lutfi Yondri dan timnya memulai kembali ekskavasi sejak 7 Mei 2019 hingga 30 Mei 2019 lalu. Ekskavasi dilakukan di beberapa titik untuk menelusuri bagaimana aktivitas hunian Manusia Pawon. Ia menceritakan setiap rekam jejak Manusia Pawon yang berhasil ditemukan dengan mata berbinar dan penuh semangat.

“Kami menemukan fosil hewan yang diyakini menjadi makanan Manusia Pawon. Kami juga menemukan perkakas yang terbuat dari tulang binatang, obsidian, rijang, kalsedon, dan banyak lagi,” ujarnya. Ia juga mengakui hasil temuan kali ini lebih banyak dari sebelumnya karena sudah masuk tahap penelitian terhadap aktivitas hunian.

Selain arkeolog, mereka juga membutuhkan tenaga Paleontolog dalam ekskavasi kali ini untuk meneliti fosil hewan yang ditemukan.

AYO BACA : 3 Wisata Alam di Bandung Barat yang Instagramable untuk Momen Lebaran

"Fosil yang ditemukan cukup banyak seperti fosil monyet, landak, kerang sampai gigi kuda juga kami temukan,” ujar Benyamin Perwira, paleontolog dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran. 

“Meski demikian, fosil ini tidak semuanya milik hewan purba. Hewan zaman sekarang juga banyak kami temukan fosilnya. Nantinya makanan Manusia Pawon ini dikelompokkan lewat jenis-jenis hewan yang ditemukan,” tambahnya sambil terus menyikat kulit kerang di dalam air agar bersih dari kotoran tanah.

Rencananya semua hasil temuan di sini akan langsung dibawa ke kantor Bale Arkeologi Jawa Barat untuk dikumpulkan. Jika telah terkumpul, nanti akan langsung masuk labolaturium untuk diteliti. Hasil penelitian akan menjadi pengetahuan bagi masyakat dan semua orang nantinya bisa mengakses, karena penelitian ini juga berbasis pelestarian.

Halaman:

Editor: Adi Ginanjar Maulana

Tags

Terkini

SPIRIT IQRA

Rabu, 31 Mei 2023 | 11:54 WIB

Coldplay Bekukan Akal Sehat

Rabu, 31 Mei 2023 | 11:19 WIB

Manfaat Memandang Sesuatu Itu Secara Baik

Senin, 29 Mei 2023 | 11:02 WIB

Capgome di Bandung Tahun 1897-1938

Senin, 29 Mei 2023 | 10:46 WIB

Upaya Perbaikan Data Pertanian

Sabtu, 27 Mei 2023 | 16:15 WIB

Daging Lab, Apakah Aman Dikonsumsi?

Rabu, 24 Mei 2023 | 11:05 WIB
X