Dampak Migrasi TV Analog Menuju Digital bagi Masyarakat

Oleh Abdurrachim Setiawan

INDONESIA merupakan salah satu negara yang tertinggal dari negara kawasan ASEAN dalam bermigrasi menuju siaran digital. Negara ASEAN yang pertama kali meninggalkan siaran analog adalah negara Brunei pada tahun 2017.

Indonesia sendiri baru akan meninggalkan siaran digital pada tahun 2022 ini dan akan dilakukan secara bertahap di setiap daerah.

Sebelumnya Kominfo menetapkan ASO (Analog Switch off) dilakukan secara 3 tahap untuk sejumlah Kota dan Kabupaten di Indonesia yakni, tahap 1 pada 30 April 2022, tahap 2 pada 25 Agustus 2022, dan tahap 3 pada 2 November 2022.

Lalu apakah yang disebu siaran digital itu? Secara mudah, siaran atau TV digital adalah siaran televisi yang sudah memanfaatkan sinyal digital yang juga dengan sistem kompresi. Dari segi kualitas gambar dan suara, TV digital lebih baik dibandingkan dengan siaran yang ada di TV analog.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran PPS dan PPK Pemilu 2024 Dibuka? Simak Ulasan Berikut Beserta Cara Daftar Online Lewat SIAKBA

Namun tidak seperti TV analog yang dapat ditonton hanya dengan alat berupa antena UHF, TV digital memerlukan alat berupa STB (Set Top Box) sebagai alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. Tak perlu parabola khusus dalam menerima sinyal digital, namun hanya cukup dengan antena televisi UHF-VHF.

1 set top box untuk 2 TV, begini cara paralelkan STB TV Tabung (Kominfo)

Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi pemerintah juga membuat beberapa lapisan masyarakat salah paham, bahkan mengira siaran digital adalah siaran berbayar layaknya parabola.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan program berupa pembagian STB (Set Top Box) kepada masyarakat secara gratis. Namun apakah semua masyarakat mendapatkan STB tersebut secara gratis? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan pemerintah memberikan bantuan STB (Set Top Box) gratis untuk masyarakat demi mendukung program migrasi siaran TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO).

"Bantuan berasal dari lembaga penyiaran swasta (LPS) dan bantuan hanya untuk (RTM) atau rumah tangga miskin eEkstrem," tutur Biro Humas Kominfo dalam siaran pers seperti dikutip pada Jumat, 4 November 2022.

Baca Juga: Sadio Mane Tetap Absen di Piala Dunia 2022 Qatar, Hasil Penyembuhan Metode Dukun Nihil

Permasalahan yang dihadapi pemerintah selanjutnya adalah “Bagaimana alur distribusi pembagian STB tersebut?” Pihak Kominfo mengungkapkan, proses distribusi STB akan dilakukan secara pintu ke pintu (door to door) pada 15 Maret hingga 30 April 2022.

"Pihak penyelenggara logistik ini yang akan door to door membawa STB ke penerima bantuan," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail, dalam rapat dengar pendapat di Komisi I DPR beberapa waktu lalu.