Wisata Bandung Barat yang bernama Curug Pelangi ini sangat cocok dikunjungi seorang diri, bersama teman ataupun dengan keluarga.
Ngobrolin soal kerja keras, tentu itu sangat penting. Tapi buat kamu yang workaholic, rehat sejenak juga tak kalah penting loh. Mungkin dari hari senin sampai minggu badanmu itu tak pernah kamu istirahatkan.
Bayangkan mesin saja yang kamu gunakan tanpa henti bisa cepat bermasalah apalagi badan kamu. Sesekali liburan untuk merefresh pikiran dan tenaga bukan sesuatu yang salah ko. Justru dengan rehat sejenak, kamu bisa merenung dan memikirkan banyak hal luar biasa dari perspektif yang berbeda.
Buat kamu yang tinggal sekitaran Bandung atau Cimahi, penulis mau rekomendasiin salah satu tempat wisata yang dijamin bakal buat hati, pikiran dan isi dompet kamu lebih adem. Wisata Bandung Barat yang bernama Curug Pelangi ini sangat cocok dikunjungi seorang diri, bersama teman ataupun dengan keluarga.
Curug Pelangi ini bisa diakses oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Nah kali ini penulis mau ngasih tau kamu rute yang harus kamu lalui jika menggunakan kendaraan umum. Kalau dari arah Bandung atau Cimahi kamu bisa langsung naik angkot jurusan Cimahi- Leuwi Panjang. Pastikan kepada supir bahwa angkot harus melewati pasar atas. Tarif dari Leuwi panjang – Pasar Atas yaitu Rp. 10.000 sedangkan penulis kala itu naik dari Kebon Kopi Cibereum hanya membayar Rp. 7000 saja.
Setelah dari Pasar Atas kamu harus mencari angkutan umum berwarna kuning polos dengan tujuan cisarua. Untuk meminimalisir terjadi kesalahan kamu harus memastikan untuk bertanya. Tapi ingat kamu juga tetap harus terlihat percaya diri, kalau tidak dikhawatirkan kamu akan tertipu. Biasanya jika kamu terlihat sangat awam tarif ongkos yang akan dikenakan padamu akan lebih besar daripada tarif pada umumnya.
Baca Juga: Tjetjep sang Pembalap Bandung yang Merajai Grand Prix Curug 1958
Hanya dengan harga Rp. 7000 saja kamu sudah bisa mendapat pemandangan super duper indah selama perjalanan. Jalanan yang menanjak, riuhnya pohon yang tertiup angin dan cuaca mendungnya Bandung tempo dulu akan sangat berbekas dalam ingatanmu. Jika tidak macet maka 15 menit kemudian kamu akan segera sampai di tempat tujuan.
Jika sudah melewati PT. Bio Farma itu tandanya kamu akan segera sampai. Kalau beruntung kamu akan diturunkan di terminal dekat Curug Pelangi. Kalaupun tidak, jangan khawatir kamu cukup berjalan lurus ke depan sekitar 3 sampai 5 menit saja, kok.

Setelah itu kamu akan menemukan area loket pembayaran dan gardu yang bertuliskan Wisata Curug Pelangi. Jika beruntung kamu bisa bertemu dengan monyet yang bergelantungan sekitar pohon atau atap rumah penjual makanan. Wisata ini masih sangat asri jadi wajar kalau menjadi habitat dari monyet-monyet tadi. Curug ini beroperasi dari pukul 07:30-17:00. Untuk itu pastikan schedule perjalananmu.
Setelah membayar tiket sebesar Rp. 20.000/ orang kamu bisa langsung turun ke tangga dibelakang loket. Perjalanan tanpa henti bisa kamu capai selama 20 menit. Tapi jika ingin bersantai sejenak waktu tempuh kurang lebih 40 menit tergantung seberapa lama kamu beristirahat. Jangan khawatir di tengah perjalanan ada beberapa spot tempat duduk bahkan balkon untuk mengabadikan momen perjalananmu.
Balkon ini terdapat dua buah dan kamu bisa berswafoto dengan latar belakang air terjun. Jika cuaca bagus maka kamu akan mendapatkan hasil foto yang ciamik, kalaupun tidak jangan khawatir suasana monokrom akan tetap kamu dapatkan.
Baca Juga: 7 Alasan Kamu Harus Kunjungi Curug Pelangi
Artikel Terkait
Ketika Dana Umat Disalahgunakan Pupuslah Sudah Kepercayaan
Guru Berbulu Monster Jahat
Prasmanan, Budaya dari Prancis yang Jadi Gaya Kuliner Khas Indonesia
Dua Nama Geografi yang Sering Keliru Dimaknai
Musim Kondangan dan Fenomena Amplop Digital
Asa di Fenomena Citayam Fashion Week SCBD
Mengkaitkan Presidensi G-20 dengan KTT Asia Afrika
Peresmian Jalur Kereta Api Cicalengka-Garut pada 14 Agustus 1889
Nama Kampung yang Keliru Ditulis: Kampung Sentakdulang, Tembongkanjut, dan Kampung Sampireun
Berpotensi Menimbulkan Ketegangan, Mungkinkah Pelosi Melawat ke Taiwan?