Nama geografi semakin penting untuk dipertahankan keasliannya, karena sudah banyak yang digunakan dalam bidang keilmuan, seperti ilmu Geologi.
Nama-nama satuan batuan, sesar atau patahan, gejala-gejala tektonik, semuanya memakai nama geografi. Awang Satyana, ahli geologi, (komunikasi pribadi melalui WhatsApp, 28 Juni 2022), menulis, nama-nama atau peristilahan dalam Geologi banyak yang memakai nama-nama geografi, dan sudah populer dari dulu, sejak dipublikasikan dan banyak dipakai.
Awang mencontohkan gejala-gejala tetonik yang diberi nama geografi, seperti: Cekungan Barito, Paparan Karbonat Musi, Jalur lipatan-sesar anjak Seram, Busur Banda, dan Tinggian Karimun Jawa.
Prof RP Koesoemadinata, gurubesar Geologi (komunikasi pribadi melalui WhatsApp, 28/6/2022), menulis, dalam Geologi itu ada tiga jenis klasifikasi stratigrafi, yaitu: litostratigrafi, biostratgrafi, dan kronostratigrafi. Formasi batuan termasuk kategori litostratigrafi.
Kriteria utama satuan batuannya adalah komposisi atau jenis batuan yang mendominasi suatu satuan stratigrafi. Ketentuan itu sudah ada, dan setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sudah mengeluarkan Sandi Stratigrafi Indonesia (1996).
Pedoman inilah yang menjadi dasar penamaan satuan stratigrafi yang terdapat di Indonesia. RP Koesoemadinata memberi contoh, Formasi Rajamandala, yang komposisi utamanya adalah batugamping. Formasi Saguling, komposisi utamanya breksi vulkanik. Formasi Citarum komposisi utamanya adalah batupasir yang berselang-seling dengan serpih, biasa disebut turbidit.
Nama formasi litografi itu sudah lazim memakai nama geografi, seperti nama gunung, nama sungai, atau nama kampung, nama desa, yang menjadi tempat satuan batuan tersebut ditemukan, atau satuan batuan itu tersingkap dengan baik atau lengkap.
Baca Juga: Mulai Bergairahnya Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Maka nama formasinya akan memakai nama geografi tempat tersebut. RP Koesoemadinata memberi contoh, Formasi Rajamandala, satuan batuan berupa batugamping yang melonjor dari Padalarang sampai ke selatan Cianjur.
Artikel Terkait
Pertandingan Persib Memakan Korban (Lagi), Bukti Bobroknya Manajemen Penyelenggaraan?
Ukraina di Ambang Perdamaian?
Mengganti Nama Geografi itu Merusak Ingatan Kolektif Masyarakat
Mengapa India Ditinggalkan Australia cs?
Mengapa Memberikan Bantuan Harus dengan Cara yang Menyulitkan?
Afirmasi Pengalihan Tenaga Honorer di Lingkungan Pemerintah Daerah
Mulai Bergairahnya Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
ASEAN Diapit Dua Konflik
Kenapa Rempeyek Hajatan Terasa Keras dan Tak Layak Dimakan?
Menengok Alasan Seseorang Tetap Melajang