Perhatian masih tercurah ke Ukraina. Ketegangan terjadi di Laut China Selatan sedikit mereda namun bukan berarti hilang. Pasifik Selatan menjadi ajang baru karena Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Inggris tak ingin China menanam dan memperluas pengaruh di kawasan itu.
Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan diapit dua persaingan tajam dengan state actors yang itu-itu juga. Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang bersaing dengan China di Laut China Selatan dengan tema mempertahankan kebebasan berlayar sehubungan dengan peningkatan kekuatan AL China dan klaim terhadap negara-negara sekitar.
Di Pasifik Selatan, kompetisi juga setelah blok AS kahwatir kehilangan pengaruh. Kawasan ini memiliki keragaman budaya, kaya akan hasil laut dan pantai yang indah. Terdapat empat belas negara berdaulat dan tujuh teritori yang letaknya saling berjauhan. Bila Australia dan PNG hanya berjarak enam kilometer, Australia-Vanuatu hampir 2.000 km. Kiribati 3.000 km dari Hawaii dan Palau 1.300 km dari Guam.
Menlu China Wang Yi melawat ke Kiribati, Samoa, Kepulauan Solomon,Vanuatu, PNG, Tonga, Fiji dan Timor-Timur pada minggu terakhir Mei. Yi dan delegasinya bermaksud memperdalam hubungan setelah berhasil menyingkirkan Taiwan.
Kerjasama yang dijajagi meliputi pembangunan jejaring internet dan komunikasi dan perbaikan fasilitas pelabuhan. Sejak 2006, China memang telah memberi bantuan di berbagai bidang termasuk bea siswa. Total bantuan mencapai lebih dari US$1,6 miliar untuk mendanai sedikitnya 100 proyek.
Amerika Serikat, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris melihat perluasan pengaruh China itu sebagai ancaman. Maka mereka mendirikan Partners in the Blue Pacific (PBP) yang bertujuan mendukung regionalis, hubungan ekonomi dan diplomatik.
Baca Juga: Mulai Bergairahnya Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Amerika Serikat cs tidak mengikutsertakan Prancis yang masih menjajah Kaledonia Baru. Tampaknya ini ada hubungan dengan pembatalan Australia, bekerjasama dengan Inggris dan AS, membeli 12 kapal selam konvensional dari Prancis.
Sebagai gantinya, Australia membeli kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia atau Astute yang rancangannya didasarkan kepada kapal selam kelas Collins. Tampaknya kapal akan dibuat bersama oleh Inggris dan Amerika Serikat.
Artikel Terkait
Wafatnya Eril Menggugah Insan Yang Berqalbu Bening
Cibacang dan Cilimus yang Abadi dalam Toponimi
Cicalengka dalam Jepretan Kamera Woodburry & Page Tahun 1879
Pertandingan Persib Memakan Korban (Lagi), Bukti Bobroknya Manajemen Penyelenggaraan?
Ukraina di Ambang Perdamaian?
Mengganti Nama Geografi itu Merusak Ingatan Kolektif Masyarakat
Mengapa India Ditinggalkan Australia cs?
Mengapa Memberikan Bantuan Harus dengan Cara yang Menyulitkan?
Afirmasi Pengalihan Tenaga Honorer di Lingkungan Pemerintah Daerah
Mulai Bergairahnya Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia