Mengapa India Ditinggalkan Australia cs?

- Kamis, 23 Juni 2022 | 13:55 WIB
India menjalankan politik luar negeri yang sulit dicontoh negara lain, dengan mendekati AS, Australia, dan Rusia sekaligus. (Pexels/Studio Art Smile)
India menjalankan politik luar negeri yang sulit dicontoh negara lain, dengan mendekati AS, Australia, dan Rusia sekaligus. (Pexels/Studio Art Smile)

India menjalankan politik luar negeri yang sulit dicontoh negara lain. Berpihak kepada AS dan Australia cs yang ingin menangkal China, namun di sisi lain bekerja sama dengan Rusia. Padahal dalam perang di Ukraina, AS-Rusia berselisih.    

Delegasi Australia, Jepang. Selandia Baru dan Korea Selatan akan berembug di sela-sela pertemuan NATO di Spanyol pada 29-30 Juni mendatang. Topik pembicaraan antara lain mencakup kerjasama mengatasi perluasan pengaruh China di Asia-Pasifik serta menghadapi Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Topik pertemuan tersebut sangat menarik sebab keempat negara menyikapi secara serius ekspansi pengaruh ekonomi dan investasi China. Apalagi belakangan ini, Beijing makin memperkokoh kehadirannya di Pasifik-Selatan yang secara tradisional merupakan lahan Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

Menlu China Wang Yi serta 20 anggota delegasi melawat ke Kepulauan Solomon, Kiribati, Samoa, Fiji, Tonga, Vanuatu, Papua New Guinea and Timor Timur selama sepuluh hari yang berujung pada minggu terakhir Mei 2022.  

Wang Yi bermaksud merancang kerjasama dengan para negara tuan rumah, mulai dari sektor perikanan, membangun jejaring internet dan komunikasi, membuat Institut Konghucu hingga sektor keamanan yang memungkinkan kapal-kapal perang China singgah di pelabuhan atau bahkan mendirikan pangkalan.

Kunjungan Wang Yi tidak sepenuhnya berhasil karena rencana kerjasama militer ditolak, tetapi China berhasil memajukan kerjasama perekonomian. Sejak 2006-2017, memberi bantuan senilai US$1,6 miliar serta lebih dari 100 proyek. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah seiring dengan kedatangan Wang Yi itu.  

Membentuk QUAD

China dewasa ini menjadi kekuatan ekonomi nomor dua dunia dan terus meningkatkan kemampuan militer sebagai konsekuensinya.

Menurut perkiraan Centre for Economics and Business Research (CEBR) Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China oada 2025 akan mencapai 5,7% per tahun hingga tahun 2025. Kemudian 4,7% setiap tahun dari 2025 sampai 2030. Pada 2030 itu China menjadi nomor satu menggantikan Amerika Serikat.

Dalam aspek militer, China menduduki tempat ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia. Hingga tahun lalu, China diperkirakan mempunyai 350 hulu ledak nuklir. Rudal Dongfeng ditaksir mampu menjangkau jarak 12.000-15.000 km. China dewasa ini mempunyai 975 ribu personil militer aktif. Selain daripada itu, Beijing menggunakan puluhan ribu nelayan sebagai para militer, yang antara lain beroperasi di laut China Selatan.

Baca Juga: Tjetjep sang Pembalap Bandung yang Merajai Grand Prix Curug 1958

 Dewasa ini, ekspansi China terus meluas, terutama melalui program One Belt One Road (OBOR) yang diubah menjadi  The Belt One Road Initiative (BRI). Suatu prakarsa kerjasama bermotif ekonomi, investasi dan infrastruktur yang melibatkan sedikitnya 109 negara di Afrika, Eropa dan Asia. Negara-negara yang menghimpun lebih dari sepertiga Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.  

Dalam mengimbangi ekspansi Beijing itu, Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia membentuk persekutuan militer yang disebut QUAD. Angkatan laut keempat negara pada permulaan Oktober 2021 mengadakan latihan bersama dengan sandi Malabar di Teluk Benggala, Timur Laut Samudera Hindia. Selain QUAD, Australia, Inggris dan Amerika Serikat juga membentuk AUKUS yang juga merupakan kerjasama militer yang membuat Laut China Selatan, Asia Timur dan Pasifik Selatan sebagai palagan.

India Tidak Dilibatkan

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Wijkmeester Pecinan Suniaraja dan Citepus

Minggu, 26 Maret 2023 | 11:30 WIB

Respek dalam Berkomunikasi

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:11 WIB

Ciledug Mengabadikan Sejarah Pembuatan Jalan Raya

Jumat, 24 Maret 2023 | 05:57 WIB

Menebar Dharma Agama dan Negara

Rabu, 22 Maret 2023 | 13:43 WIB

Pemborong Bangunan Tan Haij Long

Rabu, 22 Maret 2023 | 11:20 WIB

Rumitnya Nama Anak-Anak Zaman Sekarang

Selasa, 21 Maret 2023 | 12:40 WIB

Bahagia Menyambut Bulan Ramadhan

Selasa, 21 Maret 2023 | 12:00 WIB

Media Sosial dan Identitas Diri

Senin, 20 Maret 2023 | 09:24 WIB

Situ Lembang Danau Kaldera Gunung Sunda

Jumat, 17 Maret 2023 | 13:50 WIB

Bahagiakan Dirimu dengan Membahagiakan Orang Lain

Kamis, 16 Maret 2023 | 14:55 WIB
X