Rusia dan sejumlah pilar Uni Eropa bersama-sama mendukung keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa. Kesepakatan ini akan membuka penyelesaian perang di Ukraina dengan cara damai, namun meninggalkan Amerika Serikat dan Inggris.
Prospek perang di Ukraina akan sangat dipengaruhi hasil KTT Uni Eropa di Brussel pada 23-24 Juni dan KTT NATO di Spanyol tanggal 29-30 Juni 2020. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, para anggota kedua organisasi dalam KTT itu dapat memutuskan untuk menerima atau menolak keanggotaan Ukraina.
Resiko besar akan menanti bila KTT NATO menerima Ukraina menjadi anggotanya. Konsekuensinya adalah seluruh anggota NATO, 30 negara, dengan berbagai cara akan berperang melawan Rusia.
Putin Setuju
Presiden Rusia Vladimir Putin, beberapa hari lalu menyatakan tidak keberatan bila Ukraina menjadi anggota Uni Eropa sebab ia bukanlah persekutuan militer. Meskipun terdapat tanda, beberapa negara ingin membentuk pasukan Uni Eropa, yang berarti tanpa AS dan Inggris.
Sejauh ini hanya Jerman dan Belanda dalam UE yang memiliki kerjasama militer dengan membentuk Batalion Tank 414 pada 2019 sebab Belanda kelebihan tank sedangkan Jerman kekurangan pasukan.
Pernyataan Putin itu merupakan suatu perubahan karena alasan Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea adalah (1) keputusan KTT NATO di Bukares, Rumania tahun 2008 yang menerima Ukraina dan Georgia sebagai Member of Actions Plan Organization (MAPO). Keanggotaan yang membuat kedua negara diambang menjadi anggota NATO. (2) Bila Uni Eropa menerima Ukraina. (3) Kebijaksanaan NATO yang memasukkan bekas anggota Pakta Warsawa menjadi anggota NATO.
Baca Juga: Menanti Gagasan Baru Macron dalam Menyelesaikan Perang di Ukraina
Ketiga aspek tersebut membuat Rusia merasa terancam hingga sesudah KTT menyerbu Georgia yang kebanyakan penduduknya berbahasa Rusia.
Artikel Terkait
Program Sekolah Penggerak untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Pecinan Cicalengka sejak 22 Januari 1872
Mencetak Generasi ‘Boseh’
Pembangunan Ibu Kota Baru dari Kacamata Teknik Sipil
Menunggu Kiprah Eksplosif Persib di Piala Presiden 2022
Haruskah Indonesia Bergabung dengan BRICS?
Wafatnya Eril Menggugah Insan Yang Berqalbu Bening
Cibacang dan Cilimus yang Abadi dalam Toponimi
Cicalengka dalam Jepretan Kamera Woodburry & Page Tahun 1879
Pertandingan Persib Memakan Korban (Lagi), Bukti Bobroknya Manajemen Penyelenggaraan?